News

AS-China Makin Panas, Latihan Militer Berskala Besar Dikerahkan

Tim IDXChannel 11/04/2023 13:38 WIB

Sehari setelah China menyelesaikan latihan militer berskala besar di sekitar Taiwan, AS dan Filipina turut menyusul dengan mengadakan latihan gabungan.

AS-China Makin Panas, Latihan Militer Berskala Besar Dikerahkan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Sehari setelah China menyelesaikan latihan militer berskala besar di sekitar Taiwan, AS dan Filipina turut menyusul dengan mengadakan latihan gabungan. Latihan simulasi blockade Taiwan yang digelar China selama tiga hari tersebut merupakan bentuk tanggapan atas pertemuan dengan Ketua DPR AS pekan lalu.

China menyelesaikan latihan skala besar dengan mengerahkan jet tempur dan kapal induk di sekitar Taiwan. Dilanjut dengan AS yang mengirim kapal perusak angkatan laut melalui Laut China Selatan melewati Kepulauan Spratly, mereka menyebutnya misi kebebasan navigasi.

Namun, pada hari Senin China memperingatkan bahwa kerja sama militer AS-Filipina tidak boleh mengganggu perselisihan di perairan.

"Itu tidak boleh ikut campur dalam sengketa Laut China Selatan, apalagi membahayakan kedaulatan teritorial China, hak dan kepentingan maritim dan kepentingan keamanan," kata Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China.

Melansir BBC, lebih dari 100 anggota angkatan laut Australia juga akan ambil bagian dalam latihan yang berlangsung hingga 28 April, sementara personel militer dari 12 negara lainnya akan berpartisipasi sebagai pengamat.

Pada Februari, Washington mendapatkan akses ke empat pangkalan militer tambahan di Filipina. Salah satu pangkalan yang kini dapat mereka akses menghadap Taiwan. Kedua, beting Scarborough. Ketiga, Kepulauan Spratly. Pasukan AS akan datang dalam kelompok kecil dan bergilir.

Tujuannya adalah untuk mencegah ekspansi teritorial lebih lanjut oleh China di Laut China Selatan, sekaligus menyediakan tempat bagi AS untuk mengawasi pergerakan militer China di sekitar Taiwan, kata para analis.

Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang konflik atas Taiwan, Filipina dapat menawarkan akses belakang untuk operasi militer AS, atau bahkan tempat untuk mengevakuasi pengungsi.

Penulis: Anabela C Zahwa

(SLF)

SHARE