BMKG Sebut Kenaikan Suhu jadi Penyebab Pola Curah Hujan di Indonesia Berubah
Kenaikan suhu ini yang mengakibatkan terjadinya perubahan pola curah hujan dan distribusi air.
IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab perubahan pola curah hujan di Indonesia. Salah satu penyebabnya adanya kenaikan suhu bumi.
“Kenaikan suhu ini yang mengakibatkan terjadinya perubahan pola curah hujan dan distribusi air,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada Ekspose Nasional Perubahan Iklim 2024, Senin (26/8/2024).
Pada kesempatan itu, Dwikorita mengatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir merupakan periode tahun terpanas sepanjang sejarah, dimana tercatat tahun 2023 merupakan tahun terpanas.
“Selain itu berdasarkan data pengamatan BMKG di Stasiun Klimatologi Deli Serdang tercatat kenaikan suhu udara sebesar 0,9 derajat Celcius dalam 70 tahun atau periode data tahun 1951 hingga 2021. Menyebabkan perubahan pola curah hujan dan distribusi air,” ujar Dwikorita.
Oleh karena itu, Dwikorita mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama dalam menghadapi perubahan iklim ini.
“Karena di sini kita lihat, jadi tugas BMKG adalah melakukan observasi, monitoring pengamatan secara sistematis, sudah dilakukan puluhan tahun, data-data sudah di monitor, dianalisis bahkan dilakukan, kita mengevaluasi trend, melakukan prediksi melakukan proyeksi," katanya.
Apalagi, kata Dwikorita, bahwa Organisasi Meteorologi Dunia telah mencatat anomali temperatur rata-rata Global sudah mencapai 1,45 derajat Celcius di tahun 2023 dibandingkan tahun sebelum pra industri yaitu 1850 hingga 1900.
“Jadi ada kenaikan suhu selama puluhan bahkan mungkin ratusan ya, ratusan, lebih dari 100 tahun, sekitar 120 tahun mencapai 1,45 derajat. Sedangkan di Sumatera Utara sendiri selama 70 tahun 0,9 derajat,” ujarnya.
Dwikorita mengatakan kenaikan suhu ini sangat berpengaruh terhadap tanaman, kehidupan manusia, ekosistem, bahkan akan lebih sering terjadi bencana hidrometeorologi, banjir, longsor kekeringan dan juga terhadap ketahanan pangan, termasuk kesehatan manusia. “Dan ini terus kami monitor trend-nya memang meningkat dan laju peningkatan terbesar di seluruh Indonesia,” tuturnya.
(Kunthi Fahmar Sandy)