News

BNPB Sebut Indonesia Masuk 35 Negara dengan Tingkat Bencana Tertinggi di Dunia

Binti Mufarida 30/07/2024 11:45 WIB

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyebut Indonesia masuk dalam daftar 35 negara dengan tingkat risiko kerawanan bencana paling tinggi di dunia.

BNPB Sebut Indonesia Masuk 35 Negara dengan Tingkat Bencana Tertinggi di Dunia. (Foto: Binti/MNC Media)

IDXChannel - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyebut Indonesia masuk dalam daftar 35 negara dengan tingkat risiko kerawanan bencana paling tinggi di dunia.

“Bencana adalah kejadian berulang tidak ada yang tiba-tiba dan itu ada siklusnya. Sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang terbesar risikonya di dunia. Jadi seluruh dunia ini ada 35 negara, Indonesia adalah salah satu negara yang risiko bencananya paling tinggi,” kata Suharyanto saat dialog bersama Pemprov Jatim dan Gerakan Pramuka dalam Program Kemanusiaan dan Kebencanaan, Selasa (30/7/2024).

Dia mengatakan ada 13 jenis bencana yang sering muncul di dunia, dan semuanya ada di Indonesia. “Kita mengenal bencana hidrometeorologi basah, banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim, pasti selalu ada di Indonesia. Ada bencana geologi gempa bumi dan tsunami sering terjadi. Ada bencana vulkanologi gunung-gunung meletus,” katanya.

Lebih lanjut, kata Suharyanto, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki gunung api terbanyak di dunia, ada 270 lebih gunung berapi yang 50 di antaranya sering meletus. Selama Januari sampai Juli 2204, gunung-gunung berapi tersebut beraktifitas.

Seperti di Sumatera ada gunung Marapi yang erupsi. Kemudian terjadi banjir lahar akibat turun hujan hingga mengakibatkan puluhan korban jiwa melayang.

“Kemudian di Pulau Jawa, Gunung Semeru Jawa Timur, alhamdulillah di 2024 erupsinya kecil tapi ingat 4 Desember 2021 (sebanyak) 57 orang warga Jawa Timur menjadi korban. Kemudian Gunung Merapi baru saja tiga hari yang lalu kami ke sana itu pun meningkat eskalasinya,” kata Suharyanto.

“Kita lari lagi ke Nusa Tenggara Timur, ada gunung Lewotobi Laki-laki itu pun meningkat statusnya, itu baru yang Lewotobi Laki-laki, belum yang perempuan, itu nanti kalau Lewotobi Perempuan juga meningkat tambah lagi,” kata dia menambahkan.

Kemudian, Suharyanto menceritakan ada gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara yang baru saja meletus. Bahkan, ada 838 orang yang tinggal di kaki Gunung Ruang terpaksa harus diungsikan dan pindah karena tidak mungkin lagi tinggal di kaki Gunung Ruang. Kemudian di Halmahera ada Gunung Ibu yang meletus.

Suharyanto mengatakan bencana tidak bisa dicegah, bahkan setiap tahun angkanya meningkat karena jumlah masyarakat tambah banyak, kerusakan lingkungan semakin besar, adanya urbanisasi, perubahan iklim dan cuaca. Hal itulah yang mempengaruhi sehingga setiap tahun pihaknya mencatat jumlah bencana semakin meningkat.

“Syukurnya 3 tahun terakhir dan memang menjadi upaya kita bersama termasuk adik-adik Pramuka ini dampaknya bisa kita tekan, bisa kita kurangi. Jumlah yang meninggal, jumlah yang luka-luka, infrastruktur yang rusak rumah masyarakat ini Alhamdulillah bisa berkurang terus,” kata dia.

(Febrina Ratna)

SHARE