News

BP Klaim Temukan Cadangan Minyak dan Gas Terbesar dalam 25 Tahun

Kunthi Fahmar Sandy 06/08/2025 01:39 WIB

Perusahaan yang berbasis di Inggris tersebut mengatakan bahwa mereka sedang melakukan uji coba di lokasi tersebut, yang terletak di perairan dalam lepas pantai

BP Klaim Temukan Cadangan Minyak dan Gas Terbesar dalam 25 Tahun (FOTO:Dok Laman BBC)

IDXChannel - Raksasa energi BP menyatakan telah menemukan cadangan minyak dan gas terbesarnya di abad ini, seiring upaya mereka mengalihkan fokus dari energi terbarukan kembali ke bahan bakar fosil.

Dilansir dari laman BBC Selasa (5/8/2025), perusahaan yang berbasis di Inggris tersebut mengatakan bahwa mereka sedang melakukan uji coba di lokasi tersebut, yang terletak di perairan dalam lepas pantai timur Brasil. 

Penemuan ini dapat memainkan peran penting dalam rencana BP untuk meningkatkan produksi minyak mentah.

Eksekutif Perusahaan Gordon Birrell, menuturkan penemuan ini merupakan yang terbesar bagi BP dalam 25 tahun terakhir dan bahwa perusahaan akan menjajaki pembangunan pusat produksi di sana.

Sebelumnya pada bulan Februari, BP memangkas rencana investasinya di energi terbarukan dan menyatakan akan mengalokasikan lebih dari miliaran dolar setiap tahunnya untuk operasi minyak dan gas dengan tujuan meningkatkan kepercayaan investor.

BP mengatakan telah menemukan area minyak dan gas seluas sekitar 500 meter persegi di blok Bumerangue di cekungan Santos, 400 km di lepas pantai timur Brasil.

Penemuan ini merupakan yang terbesar bagi perusahaan tersebut sejak ladang gas Shah Deniz di Laut Kaspia pada tahun 1999. Penemuan ini menambah beberapa penemuan cadangan energi BP lainnya tahun ini, termasuk di Teluk Meksiko, yang disebut Teluk Amerika oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump, dan Mesir.

"Ini merupakan keberhasilan lain di tahun yang luar biasa bagi tim eksplorasi kami," kata Birrell, Wakil Presiden Eksekutif Perusahaan untuk produksi dan operasi.

Upaya BP untuk bertransformasi menjadi produsen energi nol bersih relah menghadapi rintangan besar sejak menerapkan rencana tersebut lima tahun lalu.

Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 mendorongnya ke kerugian tahunan sebesar USD5,7 miliar (£4,29 miliar). BP juga mengalami kerugian sebesar USD25 miliar dua tahun kemudian akibat penghapusan saham di bisnis energi Rusia setelah dimulainya perang Ukraina.

Harga saham BP juga tertekan karena menggelontorkan miliaran dolar ke sektor energi terbarukan, sementara perusahaan pesaing diuntungkan oleh melonjaknya harga minyak dan gas setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Saham BP naik sedikit di atas 1 persen dalam perdagangan di London setelah pengumuman tersebut.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE