News

Co-CEO Samsung Electronics Han Jong-Hee Meninggal Dunia akibat Serangan Jantung

Wahyu Dwi Anggoro 25/03/2025 13:23 WIB

Co-Chief Executive Officer (CEO) Samsung Electronics Han Jong-Hee meninggal dunia pada Selasa (26/3/2025) akibat serangan jantung.

Co-CEO Samsung Electronics Han Jong-Hee Meninggal Dunia akibat Serangan Jantung. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Co-Chief Executive Officer (CEO) Samsung Electronics Han Jong-Hee meninggal dunia pada Selasa (26/3/2025) akibat serangan jantung.

Dilansir dari Bloomberg, pria berusia 63 tahun itu mengembangkan Samsung Electronics menjadi raksasa elektronik dunia.

Han memulai kariernya di Samsung Electronics lebih dari tiga dekade lalu. Dia berperan penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan, khususnya di sektor televisi.

"Kontribusinya terhadap bisnis elektronik konsumen sangat besar," kata Analis CLSA Securities Sanjeev Rana.

"Di bawah kepemimpinannya, bisnis TV Samsung mempertahankan posisi pasar yang sangat kuat selama dua dekade terakhir," katanya.

Han dikenal karena etos kerja dan tekadnya yang kuat untuk mengatasi tantangan. Setelah dipromosikan menjadi wakil ketua pada 2021, ia memimpin divisi Device Experiencs yang mengawasi bisnis televisi, peralatan rumah tangga, dan telepon pintar Samsung.

Baru-baru ini, Han mengawasi upaya untuk mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AS) ke dalam sebagian besar produk Samsung. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan memasang chip AI di lemari es, mesin cuci, dan penyedot debu.

Kematiannya terjadi di saat yang krusial bagi perusahaan. Meningkatnya popularitas merek elektronik China yang menawarkan fitur-fitur kompetitif dengan harga yang lebih rendah menjadi ancaman signifikan bagi dominasi pasar Samsung. Perusahaan Korea ini juga berupaya mengejar ketertinggalan dari SK Hynix Inc di bisnis chip memori AI.

Pekan lalu, Han memimpin rapat pemegang saham tahunan Samsung dan berbicara tentang tantangan yang dihadapi perusahaan. Ia mengatakan 2025 akan menjadi tahun yang sulit, tetapi perusahaan akan melakukan merger dan akuisisi untuk mengatasi masalah pertumbuhan.

“Pada akhirnya, tujuan kami adalah menciptakan produk-produk baru yang belum pernah dilihat orang sebelumnya,” kata Han kepada Bloomberg News pada Januari lalu. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE