Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Tipu 25 Ribu Orang, Kerugian Rp9 Triliun
Polres Malang Kota menangkap Crazy Rich Surabaya sekaligus Founder Robot Trading Auto Trade Gold (ATG), Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo.
IDXChannel - Polres Malang Kota menangkap Crazy Rich Surabaya sekaligus Founder Robot Trading Auto Trade Gold (ATG), Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo.
Pengelola PT Pansaky Berdikari itu dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan penipuan dan penggelapan.
Saat ini, Wahyu Kenzo yang sudah berstatus tersangka itu menjalani penahanan di Mapolda Jatim. Saat konferensi pers di Mapolda Jatim, sosok Wahyu Kenzo diperlihatkan pada awak media.
Nampak warga Kecamatan Klojen, Kota Malang itu mengenakan baju tahanan warna orange. Tangannya terikat dan kakinya hanya beralaskan sandal jepit.
Tak ada komentarkeluar dari mulut Wahyu Kenzo ketika disapa oleh awak media. Hingga didudukkan di sebuah kursi oleh petugas, dia hanya menundukkan kepala. Sementara di dekatnya deretan barang bukti kasus yang menyeretnya ke jeruji besi.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, dari hasil proses penyidikan sementara, diperkirakan kerugian korban mencapai hampir Rp9 triliun dengan perkiraan jumlah korban kurang lebih 25 ribu orang.
"Korbannya tidak hanya di Indonesia, ada juga yang dari luar negeri," katanya di Mapolda Jatim, Rabu (73/2023).
Perkara ini bermula saat terlapor, Wahyu Kenzo, Robert Renovan dan Raymond datang menemui pelapor, MY ada Kamis (25/11/2021) di Café Lafayette Jalan Semeru, Kota Malang. Dalam pertemuan itu, ketiga terlapor menawari MY (korban) bisnis investasi dengan menggunakan robot trading bernama Auto Trade Gold (ATG).
Saat itu, Wahyu Kenzo mengaku sebagai owner dari ATG. Wahyu Kenzo menjelaskan bahwa robot trading ATG miliknya dapat berjalan otomatis, tanpa perlu memantau, robot dapat berjalan sendiri dan otomatis dapat keuntungan.
Karena tertarik, pelapor akhirnya bersedia ikut namun karena kesibukan sehingga didelegasikan kepada karyawannya, Buddy Hernandie.
Buddy Hernandie atas persetujuan pelapor akhirnya mentransfer uang kepada terlapor senilai Rp1,99 miliar ke rekening atas nama Dessy Dwiasti Widyasa. Kemudian uang senilai Rp42,15 juta dengan cara setor langsung di bank atas nama PT Pansaky Berdikari untuk pembelian robot trading ATG.
Atas iming iming dari Wahyu Kenzo, pada Kamis (27/1/2022) pelapor kembali mentransfer uang ke rekening sebesar Rp4 miliar ke rekening Panterawork Buddy.
Pada Jumat (18/2/2022), pelapor mencoba melakukan penarikan, namun gagal. Akhirnya pelapor mencoba melakukan penarikan di lain hari beberapa kali, namun ternyata masih gagal.
Ketika dikonfirmasi ke Wahyu Kenzo, terlapor mengatakan website, robot masih perbaikan. Sehingga pelapor diminta sabar. Namun hingga saat ini pelapor tetap tidak bisa melakukan penarikan atas uang milik pelapor.
(FAY)