DKI Awasi Ketat Peredaran Obat Sirop di RS hingga Apotek
Dinas Kesehatan (Diskes) DKI Jakarta tengah mengawasi ketat peredaran obat sirop mulai dari rumah sakit hingga apotek.
IDXChannel - Dinas Kesehatan (Diskes) DKI Jakarta tengah mengawasi ketat peredaran obat sirop mulai dari rumah sakit hingga apotek. Hal itu sejalan dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) menyusul meningkatnya kasus gagal ginjal akut atipikal pada anak.
"Tentu kami mengikuti, apa yang menjadi arahan edaran dari Kemenkes tentang pembatasan tidak dulu dipake obat cair (sirop) itu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti, kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Selasa (25/10/2022).
"Tim kami di suku dinas sebagai pembinaan, pengawasan, pengendalian turun ke Rumah Sakit ke Puskesmas dan ke Apotek untuk memastikan bahwa obat-obat cair yang dimaksud sudah disimpan terpisah, atau dilakukan bahasa kita karantina lah, sehingga tidak dipakai dulu sampai nanti ditetapkan kemudian oleh badan yang berkompeten," imbuhnya.
Widyastuti mengatakan bahwa Dinkes DKI juga terus berkoordinasi dengan organisasi profesi, asosiasi apoteker untuk memberikan informasi dan pendalaman. Selain itu juga memastikan obat sirop di karantina sementara sampai ada ketetapan lebih lanjut.
"Kami berkoordinasi dengan semua organisasi profesi, termasuk dengan asosiasi apoteker dan apotek untuk memberikan info dan pendalaman. Kami melakukan persuasi, memastikan bahwa obat-obat yang dilarang dipakai lebih dulu, bahasa kami, di karantina, dikarantina itu diamankan tidak dipakai sampai nanti ada ketetapan lebih lanjut obatnya diapakan," ucap Widyastuti.
Sebelumnya, Widyastuti membeberkan sebanyak 49 persen dari 90 total kasus gangguan ginjal akut atipikal pada anak dinyatakan meninggal dunia di Jakarta. Selain itu, 26 anak menjalani perawatan di rumah sakit dan 15 berhasil sembuh.
"Secara umum di DKI Jakarta dari Januari 90 kasus tercatat, 49 persen meninggal. kemudian sedang dirawat 26 orang kemudian yang survive (sembuh) 15 anak," tutupnya. (RRD)