News

Flu Singapura Tembus Lima Ribu Kasus, IDAI Sebut Akibat Peralihan Musim

Devi Pattricia 04/04/2024 02:00 WIB

Kondisi ini membuat penyebaran virus menjadi lebih mudah. 

Flu Singapura Tembus Lima Ribu Kasus, IDAI Sebut Akibat Peralihan Musim. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan kasus flu Singapura yang marak akhir-akhir ini lantaran peralihan musim. Kondisi ini membuat penyebaran virus menjadi lebih mudah. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus flu Singapura tembus 5 ribu pada minggu ke-11 di 2024. 

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Edi Hartoyo mengatakan saat ini Indonesia sedang terjadi peralihan musim dari hujan ke panas.

'Jadi, insidennya akan naik pada musim peralihan. Kalau kita kan ada dua musim, musim hujan dan musim panas. Satu bulan yang lalu itu kasusnya cukup meningkat ya," ujarnya dalam Media Briefing IDAI virtual bertema ‘Flu Singapura pada Anak’, Selasa (2/4/2024)

Edi memaparkan, virus dari flu Singapura ini penularannya hampir mirip dengan Covid-19, yaitu melalui droplet. Namuns ayangnya, untuk kasus flu Singapura ini masih banyak orang yang belum sadar terkait penyebarannya.

Sehingga seringkali penyakit flu Singapura dianggap sebagai penyakit yang sepele.

"Kalau anak yang kena virus Singapura ini tetap sekolah, tetap berhubungan dengan orang. Itulah yang menyebabkan insiden penularannya tinggi, karena tidak seketat Covid," tutur Edi.

Bahkan menurut pengamatannya, sebagian besar orang Indonesia pun masih menganggap remeh penyebaran penyakit cacar. Padahal cacar sama besar peluang menularnya seperti flu Singapura.

"Orang Indonesia kalau kena cacar air saja kadang-kadang tetap sekolah. Padahal dia menular, tapi begitu kena Covid, dia isolasi karena sudah sadar," ujarnya.

Oleh karenanya, Edi menekankan kesadaran masyarakat terkait bahaya penyakit harus ditingkatkan.

“Jadi insidennya tinggi, karena tidak semua masyarakat sadar bahwa penyakit ini menular. Oleh karena penyakitnya ringan, maka dianggap biasa aja," kata dia.

(NIA)

SHARE