News

Hindari Laut Merah, Banyak Kapal Terpaksa Kelilingi Afrika

Wahyu Dwi Anggoro 24/12/2023 20:25 WIB

Makin banyak kapal yang mengubah rute mereka untuk mengindari serangan misil dan drone oleh kelompok militan Houthi asal Yaman di Laut Merah.

Hindari Laut Merah, Banyak Kapal Terpaksa Kelilingi Afrika. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Makin banyak kapal yang mengubah rute mereka untuk mengindari serangan misil dan drone oleh kelompok militan Houthi asal Yaman di Laut Merah.

Baru-baru ini, dua kapal yang mengangkut produk minyak antara Amerika Serikat (AS) dan India mengubah rute mereka dan menjauhi Laut Merah. Hal tersebut diungkap data pelacakan milik perusahaan keuangan LSEG.

Pada Jumat, Kapal Aigeorgis yang disewa oleh BP untuk mengangkut minyak gas vakum (VGO) dari India ke AS terdeteksi menuju Tanjung Harapan. Pengiriman tersebut biasanya melewati Laut Merah.

Rute alternatif ini sembilan hari lebih panjang dibandingkan rute Laut Merah. VGO adalah bahan baku bensin dan solar.

Pada saat yang bersamaan, Kapal Sonangol Cabinda, yang disewa oleh Equinor untuk mengangkut minyak mentah dari AS ke India, terdeteksi berbalik arah. Padahal, kapal telah memasuki wilayah Laut Merah. 

Amerika Serikat (AS) telah membentuk koalisi angkatan laut yang melibatkan 20 negara untuk menangkal serangan Houthi di Laut Merah. Mayoritas raksasa perkapalan dunia telah melarang kapal mereka untuk melewati Laut Merah selama kondisinya masih berbahaya.

"Biaya asuransi untuk kapal tanker yang melakukan perjalanan melalui Laut Merah telah meningkat akhir-akhir ini. Hal ini membuat rute Tanjung Harapan menjadi pilihan meski lebih panjang," kata Jay Maroo, seorang analis di perusahaan data energi Vortexa, dilansir dari Reuters pada Minggu (24/12/2023), 

Houthi menyerang kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Mereka mengaku hanya mengincar kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel.(WHY)

SHARE