News

Indonesia Jajaki Kerja Sama Industri Halal dan Produksi Vaksin dengan Maroko

Wahyu Dwi Anggoro 24/12/2023 16:50 WIB

Indonesia dan Maroko sepakat meningkatkan berbagai kerja sama ekonomi, termasuk percepatan negosiasi perjanjian perdagangan preferensial (PTA).

Indonesia Jajaki Kerja Sama Industri Halal dan Produksi Vaksin dengan Maroko. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia dan Maroko sepakat meningkatkan berbagai kerja sama ekonomi, termasuk percepatan negosiasi perjanjian perdagangan preferensial (PTA) serta kerja sama industri halal dan produksi vaksin.

Kesepakatan tersebut dicapai saat kunjungan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi ke Maroko pada Jumat (22/12/2023).

"Terkait PTA, Indonesia sudah mengajukan usulan ini sejak 2017. Putaran perundingan PTA belum terlaksana sehubungan dengan adanya beberapa kendala teknis termasuk pada saat terjadi pandemi covid-19," kata Retno dalam press briefing seusai kunjungan.

"Indonesia mendorong dilaksanakannya preliminary meeting sebagai pembuka jalan dan langkah awal bagi kedua pihak untuk memulai negosiasi,2 lanjutnya.

Volume perdagangan Indonesia-Maroko terus menunjukkan tren positif dengan rata-rata kenaikan 13,34% dalam periode lima tahun terakhir. Tahun lalu, perdagangan bilateral mencapai lebih dari USD308 juta dan Indonesia mengalami surplus sebesar USD79,5 juta.

"Kita berharap dengan disepakatinya PTA nanti, hambatan perdagangan akan terus berkurang dan diharapkan akan dapat memberikan dampak positif bagi kenaikan volume perdagangan kedua negara," ujarnya.

"Kepada Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita, saya juga memohon dukungan agar produk unggulan Indonesia seperti kopi, teh, produk kelapa sawit, tekstil, karet dan produk kapas, serta produk lainnya dapat memperoleh akses yang lebih luas di pasar Maroko, tambahnya.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Maroko, Retno juga menyampaikan potensi kerja sama sektor halal termasuk penjajakan kerja sama pengakuan sertifikasi halal untuk produk makanan, obat, dan kosmetik dan pembukaan pasar bagi produk busana Muslim Indonesia.

Juga peluang kerja sama di bidang produksi vaksin khususnya research, exchange of knowledge dan kemungkinan produksi bersama vaksin guna mendukung kemandirian vaksin bagi kedua negara serta negara-negara di Asia dan Afrika.

Sebelumnya, telah ada kunjungan dari Pasteur du Maroc Institute ke Biofarma Indonesia dan diharapkan kunjungan ini akan menjadi pembuka jalan bagi kerja sama bidang vaksin yang berkelanjutan. (WHY)

SHARE