News

Ini Jurus Menkes Atasi Polusi Udara: Kurangi Jumlah Transportasi dan Batu Bara

Muhammad Sukardi 26/08/2023 02:03 WIB

Upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah polusi udara, khususnya di Jakarta, adalah mengurangi jumlah transportasi.

Ini Jurus Menkes Atasi Polusi Udara: Kurangi Jumlah Transportasi dan Batu Bara (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Penyiraman jalanan menggunakan mobil water canon dianggap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bukan solusi yang tepat mengatasi masalah polusi di Ibu Kota.

Lantas apa solusinya? Menurut Menkes, upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah polusi udara, khususnya di Jakarta, adalah mengurangi jumlah transportasi. Selain itu, industri batu bara juga perlu mengambil langkah cepat dalam meminimalisir limbahnya. 

"Yang lebih efektif (mengatasi polusi) adalah mengurangi jumlah transportasi dan batu bara," jelas Menkes Budi pada awak media saat ditemui MNC Portal di Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci, Tangerang, Jumat (25/8/2023). 

Karena itu juga, dia mendorong kepada sektor energi, transportasi, dan lingkungan hidup untuk mengurangi emisi. Tindakan ini agar mengatasi masalah dari sumbernya, sehingga dampak polusi tidak semakin besar di masyarakat. 

"Kami gerak di sisi hilir, menangani akibatnya bukan menangani sebabnya," kata Menkes Budi di ASEAN Finance and Health Ministrial Meeting, belum lama ini. 

Karena itu, sudah menjadi tugasnya untuk meng-encourage sektor hulu seperti sektor energi, transportasi, dan lingkungan  hidup agar bisa memperketat emisi partikel. 

"Harapannya, kita yang ada di hilir dapat lebih minim terpajan polutan," sambung Menkes. 

Perlu diketahui, sudah lebih dari 200 ribu warga Jakarta terinfeksi penyakit respirasi atau sakit saluran pernapasan. Salah satu penyumbang masalah menurut Menkes Budi adalah polusi. 

Karena kondisi ini, ia memperkirakan klaim BPJS Kesehatan secara nasional pada 5 penyakit respiratori terbesar yaitu penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, asma, TBC, dan pneumonia, akan naik di tahun ini. 

"Di tahun lalu, klaim 5 penyakit respirasi terbesar  itu mencapai Rp10 triliun. Terjadi peningkatan yang tinggi memang," jelasnya. 

(SAN)

SHARE