Integrasi Tol Japek dan Jalan Layang MBZ Bisa Pangkas Waktu Tempuh 60 Persen
PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengklaim terintegrasinya Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dengan Jalan Layang MBZ bisapangkas waktu tempuh lebih dari 60 persen.
IDXChannel - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengklaim terintegrasinya Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dengan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) mampu memangkas waktu tempuh perjalanan lebih dari 60 persen.
Direktur Bisnis JTT, Pratomo Bimawan Putra mengatakan, angka tersebut merupakan hitungan saat kondisi lalu lintas normal menggunakan aplikasi peta digital.
“Semenjak Jalan Layang MBZ dioperasikan, kecepatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek membaik yang terindikasi dari distribusi kendaraan,” ujar Bima, Selasa (12/3/2024).
Perhitungan 60 persen ini, dengan simulasi jika pengguna jalan tol berkendara dari Interchange Cawang, kemudian menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan melanjutkan perjalanan melalui Jalan Layang MBZ menuju Purwakarta.
Dalam perhitungan Bima, pengguna jalan akan menempuh perjalanan menuju Purwakarta dengan jarak sekitar 87,7 kilometer (Km) dengan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya 1 jam 7 menit.
Jika dibandingkan dengan perjalanan menuju Purwakarta tanpa menggunakan jalan tol, pengguna jalan akan menempuh jarak 98,1 Km melalui Jalan Pantura dengan waktu tempuh lebih lama, yaitu 3 jam 2 menit.
Hal ini menunjukkan penghematan waktu perjalanan yang sangat signifikan lebih dari 60 persen.
Menurut Bima, Tol Jakarta-Cikampek yang terintegrasi dengan Jalan Layang MBZ menjadi solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan, sehingga dapat mengembalikan manfaat Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang lebih efisien bagi penggunanya, baik untuk pengguna jalan jarak dekat maupun pengguna jalan jarak jauh.
Dilihat dari infrastrukturnya, Jalan Layang MBZ sepanjang 38 Km yang membentang dari KM 10 hingga KM 48 ini menyediakan dua lajur ditambah bahu jalan di kedua sisinya, baik arah Jakarta maupun arah Cikampek.
Bima menuturkan, hitungan volume per kapasitas jalan atau V/C ratio dalam kondisi lalu lintas puncak arus mudik Lebaran pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Dia mencatat, jika dilihat dari sisi V/C ratio atau hitungan jumlah kendaraan pada satu segmen jalan dalam satu waktu dibandingkan dengan kapasitas jalan di 2019, untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek mencapai 0,59 dengan kecepatan tempuh rata-rata sekitar 39,83 km per jam.
“Data V/C ratio Jalan Tol Jakarta-Cikampek di 2023 tercatat sebesar 0,71. Peningkatan tersebut terjadi dengan catatan walaupun terdapat peningkatan volume lalu lintas yang signifikan pada puncak arus mudik Lebaran 2023, yaitu meningkat sebesar 21,3 persen dari tahun 2019,” paparnya.
“Rekayasa lalu lintas yang diberlakukan adalah contra flow sehingga Jalan Tol Jakarta-Cikampek tetap dapat melayani arus lalu lintas dari Bandung ke arah Jakarta," sambung Bima.
"Kondisi ini berbeda jika dibandingkan dengan 2019 dan 2022 yang memberlakukan rekayasa lalu lintas one way. Pengoperasian terintegrasi dengan Jalan Layang MBZ juga terbukti berhasil menambah laju kecepatan kendaraan menjadi 47,81 km per jam,“ imbuh dia.
Sekadar informasi, pada 9 Maret 2024, penyesuaian tarif integrasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang MBZ resmi diberlakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 250/KPTS/M/2024 tanggal 2 Februari 2024 tentang Penyesuaian Tarif Integrasi Pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.
Penyesuaian tarif ini akan digunakan perusahaan untuk mendukung peningkatan pelayanan operasional dan pemeliharaan jalan tol.
(FAY)