News

JakLingko Catat 1.338 Pengguna Transajarta Keluhkan Saldo Terpotong Dua Kali

Muhammad Refi Sandi/MPI 15/11/2022 20:13 WIB

PT JakLingko Indonesia mencatat 1.338 pengguna Transjakarta mengalami pemotongan saldo dua kali akibat sistem tap in dan tap out.

JakLingko Catat 1.338 Pengguna Transajarta Keluhkan Saldo Terpotong Dua Kali. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT JakLingko Indonesia mencatat 1.338 pengguna Transjakarta mengalami pemotongan saldo dua kali. Hal itu terjadi karena sistem tap in dan tap out seiring diberlakukannya tarif integrasi tiga moda transportasi.

"Per 4 Oktober, awal implementasi sampai dengan hari ini total keluhan sejumlah 1.338 pengguna layanan Transjakarta yang dilaporkan pada JakLingko Customer Care dan teridentifikasi pada database transaksi di JakLingko Indonesia," kata Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin dalam keterangannya.

Kamal menambahkan bahwa pengembalian dana atau refund sebanyak 3.464 transaksi. Menurutnya jumlah tersebut memang lebih banyak dari jumlah pelanggan, sebab ada juga yang terpotong dua kali secara berulang.

Kamal mengklaim jumlah laporan saldo terpotong dua kali semakin berkurang. Ia menyebut laporan yang masuk terkait proses refund atas laporan sebelumnya.

“Setiap harinya, laporan terkait hal tersebut (double deduct di Transjakarta) yang tercatat di JakLingko Customer Care semakin sedikit (kurang dari 20 laporan per hari), dan laporan yang masuk mayoritas pelanggan menfollow-up proses refund atas laporan mereka sebelumnya,” kata dia.

Dia pun memohon agar pelanggan bersabar, karena seluruh permohonan refund yang berhasil terverifikasi akan  diproses pengembaliannya sesuai antrean.

Lebih lanjut, Kamal menegaskan PT JakLingko Indonesia akan terus melakukan penyempurnaan integrasi sistem yang beragam dan terus berkoordinasi dengan Tranjakarta. Saat ini, sistem integrasi JakLingko setiap harinya melakukan pemprosesan rata-rata 362.551 dari tiga operator (Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta).

"Terkait kejadian double deduct ini tidak pernah terjadi di operator MRT Jakarta dan LRT Jakarta," tuturnya.

(FRI)

SHARE