KAI Pastikan Hujan Lebat Tak Ganggu Perjalanan Kereta Api
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa antisipasi sehingga kereta api beroperasi dengan aman dan nyaman.
IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan kereta api tetap beroperasi normal meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas sedang dan lebat terjadi di sejumlah daerah.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa antisipasi sehingga kereta api beroperasi dengan aman dan nyaman.
KAI juga mengizinkan penumpang membawa payung selama perjalanan, dengan syarat payung tersebut tidak mengganggu kenyamanan pelanggan lainnya.
"KAI memahami bahwa musim penghujan dapat menjadi tantangan bagi pelanggan yang bepergian menggunakan kereta api. Kami telah menyediakan fasilitas pengering payung di beberapa stasiun guna memastikan perjalanan tetap nyaman dan bebas dari gangguan akibat payung basah," ujar Anne melalui keterangan tertulis, Rabu (29/1/2025).
Dalam waktu dekat, KAI akan menghadirkan fasilitas tersebut di lebih banyak stasiun yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Dengan adanya fasilitas ini, pelanggan tidak perlu khawatir membawa payung basah ke dalam kereta, sehingga kebersihan dan kenyamanan perjalanan tetap terjaga.
Selain kereta jarak jauh, payung juga dapat digunakan oleh pelanggan layanan kereta api lain yang berada di bawah KAI Group, seperti Commuter Line, Whoosh, KA Bandara, dan LRT Jabodebek,” kata Anne.
KAI mencatat antusiasme tinggi masyarakat dalam menggunakan transportasi kereta api selama libur panjang Imlek dan Isra’ Mi’raj. Selama periode 24 Januari hingga 3 Februari 2025, KAI menyediakan total 1.303.256 tempat duduk untuk perjalanan kereta api jarak jauh.
“Pada 29 Januari 2025, jumlah penumpang yang telah melakukan reservasi tiket mencapai 147.276 pelanggan, atau 113 persen dari kapasitas tersedia sebesar 130.065 tempat duduk (jumlahnya akan terus bertambah karena penjualan masih berlangsung). Tingginya okupansi ini terjadi karena adanya penumpang dinamis yang naik dan turun di stasiun antara sepanjang perjalanan,” kata Anne.
(NIA DEVIYANA)