News

Keluhkan Waktu Tunggu LRT hingga Satu Jam, Warga: Mending Naik Motor

Heri Purnomo 27/10/2023 21:02 WIB

Pengguna LRT Jabodebek mengeluhkan jarak kedatangan kereta atau headway yang mencapai satu jam.

Pengguna LRT Jabodebek mengeluhkan jarak kedatangan kereta atau headway yang mencapai satu jam. (Heri Purnomo/MPI)

IDXChannel - Pengguna Light Rail Transit (LRT) Jabodebek mengeluhkan jarak kedatangan kereta atau headway yang mencapai satu jam. Warga bahkan mengeluh dan memilih naik sepeda motor kembali ketimbang naik LRT.

Dani warga Cibubur yang bekerja sehari-hari bekerja di kawasan Jakarta Pusat mengatakan bahwa dengan hanya sembil trainset yang dioperasikan ini sangat mengganggu terhadap operasional LRT Jabodebek. Hal ini berakibat waktu tunggu yang dia jalani lebih lama.

"Biasanya kan kalo saya nunggu kiira kira sekitar 15 menit doang (16 trainset). Dan sekarang ini jadi lebih setengah jam dan ini juga bakal menjadikan penumpukan di stasiun," katanya saat ditemui di Stasiun Dukuh Atas, Jumat (27/10/2023).

Dani mengatakan bahwa jika kondisi headway masih berlangsung dalam beberapa hari kedepan ia akan kembali memilih menggunakan sepeda motor untuk berangkat kerja.

Keputusan tersebut lantaran ketika berangkat kerja akan memakan waktu yang lama, kemudian jadwal perjalanan juga kadang tidak sesuai.

Dia berharap perawatan terhadap trainset yang masuk depo dapat segera selesai sehingga waktu tunggu menjadi lebih cepat.

"Kalo begini terus mendingan saya bawa motor, karena sebelumnya saya juga pengguna motor, karena ada lrt aja nih deket rumah jadi saya naik LRT," katanya.

Senada dengan Dani,Tabroni juga mengatakan hal serupa bahwa saat ini dengan kondisi hanya 9 trainset yang dioperasikan sangat mengganggu dirinya.

Bahkan Tabroni mengatakan dengan biaya yang ia keluarkan dari Stasiun Dukuh Atas-Jati Mulya sebesar Rp20 ribu sangat tidak sesuai dengan apa yang didapatkannya saat ini. Di mana waktu tunggunya berkisar 30 menit hingga 1 jam.

"Untuk jumlah trainset yang dikit dan waktu 30 menit di waku sibuk agak nggak worth it aja sih dengan tarif Rp20 ribu dari Dukuh Atas-Jatimulya," katanya.

Dia mengatakan jika kondisi seperti ini masih terjadi, ada baiknya pihak operator dapat menurunkan tarif kepada penumpang. Hal ini sesuai dengan kondisi yang ada.

"Menurut saya harganya mungkin bisa mngikuti waktu ya. Kalo waktu lama dengan harga segitu nggak worth-it. Kalo memang harga nggak bisa turun yaya perbanyak rangkaian. Kalo harga nggak turun dan waktu tunggu masih lama nggak worth-it," katanya.

(NIY)

SHARE