News

Kemenlu Ungkap Posisi RI dalam Konflik Israel-Palestina

Heri Purnomo 24/10/2023 16:59 WIB

Pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar konflik yang terjadi antara Israel-Palestina dapat segera berakhir. 

Kemenlu Ungkap Posisi RI dalam Konflik Israel-Palestina. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar konflik yang terjadi antara Israel-Palestina dapat segera berakhir. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa pada hari pertama konflik tersebut muncul Indonesia melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan statement yang menyatakan Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda, karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar.

Iqbal juga mengatakan bahwa Jokowi memerintah Menteri Luar Negeri Retno Masduki untuk melakukan koordinasi dan juga komunikasi dengan sejumlah pemimpin di negara-negara lain.

"Dan dalam komunikasi tersebut bu menlu tidak hanya menemukan negara yang pro Palestina tapi juga Israel. Tapi kita teguh pada prinsip kita bahwa kita harus menyelesaikan masalah konflik ini sendiri. Harus dieskalasi. Dihentikan dulu perangnya," katanya dalam acara Peluncuran Capaian Kinerja 2023 yang dipantau secara virtual di YouTube FMB9ID_IKP, Selasa (24/10/2023).

Kemudian kata Iqbal, Indonesia menuntut agar masalah kemanusiaan yang terjadi di sana harus diselesaikan. Hal ini penting lantaran sudah banyak korban yang berjatuhan.

Iqbal juga mengatakan bahwa Jokowi mengingatkan bahwa konflik ini harus diselesaikan dari akar masalahnya. Hal ini berkaitan dengan persoalan kemudian hari jika akar masalah belum dapat diselesaikan.

"Akar masalahnya apa? Pendudukan Israel terhadap Palestina," katanya.

Adapun kata Iqbal, ketika Presiden Jokowi telah menyampaikan statementnya tersebut. Statement tersebut menjadi acuan bagi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam mendeklarasikan pernyataannya.

"Teman-teman perhatikan setelah presiden menyampaikan statement itu, bu Menlu kemudian bergerak, perhatikan joint declaration OKI. Isinya persis tidak lain dengan pandangan Indonesia," katanya.

"Jadi Indonesia bukan follower tapi Indonesia trend center. Indonesia selalu menjaga prinsip aya di politik luar negeri," tambahnya.

(SLF)

SHARE