KPK Periksa Kepala BPKH Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
KPK meminta keterangan Kepala BPKH, Fadlul Imansyah, terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji.
IDXChannel - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta keterangan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah, terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji. Dia mengaku sudah memberikan informasi yang dibutuhkan.
"Hari ini kami memberikan keterangan dan informasi sebagai warga negara dan tentu saja perwakilan dari badan pemerintah terkait dengan beberapa hal yang diminta KPK," kata Fadlul usai pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (8/7/2025).
Selama proses tersebut, ia mengaku menjawab secara gamblang pertanyaan penyelidik sesuai pengetahuannya. Ia pun menegaskan telah memberikan informasi yang dibutuhkan kepada KPK.
"Mudah-mudahan ini bagian dari bentuk komitmen kami, BPKH untuk bisa tetap ikut menegakkan hukum sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang ada," ujarnya.
Secara terpisah, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengonfirmasi pemeriksaan yang bersangkutan terkait penyelidikan perkara kuota haji. "Benar, dimintai keterangan terkait perkara kuota haji," kata Budi.
Dalam penyelidikan kasus tersebut, KPK sempat memeriksa Ustaz Khalid Basalamah pada Senin (23/6/2025). Usai pemeriksaan, Khalid Basalamah menegaskan dirinya mendatangi Gedung Merah Putih KPK bukan sebagai tersangka.
Menurutnya, ia memenuhi undangan tim penyelidik Lembaga Antirasuah lantaran hal itu merupakan kewajibannya sebagai warga negara yang patuh terhadap pemerintah.
"Pada saat teman-teman KPK meminta saya untuk datang, saya datang sebagai bentuk ketaatan kepada pemerintah, dan itu adalah kewajiban untuk saya datang. Tapi yang perlu digarisbawahi, saya datang bukan sebagai tersangka," kata Khalid dalam video yang termuat di akun @sahabatkhb, Kamis (26/6/2025).
Khalid menjelaskan, dirinya memberikan informasi yang dibutuhkan KPK terkait kuota haji. Pendakwah itu pun menegaskan tidak ada kaitan dirinya dengan perkara korupsi.
"Apa yang mereka butuhkan informasi, kami sampaikan, sebatas itu. Jadi tidak ada hubungannya antara saya dengan korupsi, jauh sekali, Saya bukan Menteri Agama, saya bukan eks Menteri Agama, saya bukan staf di Kementerian Agama yang mengurus semua ini, saya tidak ada hubungannya," ujarnya.
"Saya salah satu praktisi di lapangan, yang kebetulan Allah amanahkan travel, juga melaksanakan ibadah haji, jadi teman-teman di sana membutuhkan informasi itu," sambungnya.
(Febrina Ratna Iskana)