News

Lebih Menular dari COVID-19, Berapa Lama Virus Campak Bertahan di Udara? 

Kevi Laras 29/01/2023 10:30 WIB

Spesialis Ilmu Kesehatan Anak dan Penyakit Tropis Hinky Hindra Irawan Satari mengungkap virus campak di Indonesia tercatat melonjak sampai 3.341 kasus pada 2022

Lebih Menular dari COVID-19, Berapa Lama Virus Campak Bertahan di Udara?. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Spesialis Ilmu Kesehatan Anak dan Penyakit Tropis Hinky Hindra Irawan Satari mengungkap virus campak di Indonesia tercatat melonjak sampai 3.341 kasus pada 2022.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Kondisi ini tak lepas dari capaian imunisasi mengalami penurunan selama pandemi COVID-19, sehingga memicu terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Campak merupakan penyakit paling menular, dibandingkan COVID-19. Faktanya lebih menular hingga 7 kali lipat. 

"Campak ini 6 sampai 7 kali jauh lebih menyebar daripada COVID-19, jadi sangat mudah menular dan menimbulkan kejadian luar biasa," jelas Prof Hinky dalam Media Briefing virtual bersama RS Pondok Indah, Jumat (27/1/2023)

Berapa Lama Virus Campak Bertahan di Udara?

Sehubungan dengan campak, para orang tua harus paham kalau virusnya bisa bertahan sampai 2 jam di udara. Kendatinya, ia meminta agar memperhatikan ventilasi udara di dalam ruangan, jika tertutup lebih berpeluang menularkan hingga 13 orang.

Jumlahnya berbanding kecil, jika ventilasi terbuka (baik) atau anak bermain dan berinteraksi di luar ruangan terbuka. Tingkat penularannya dinilai lebih rendah, katanya.

"Virus ini juga bisa melayang- melayang di udara, apalagi di ruangan tertutup sampai 2 jam, pada saat si penderita campak ini batuk, bersin atau pilek udara yang mengandung virusnya ada dua jam untuk melayang-layang di udara, malau ada orang disana bisa 12 sampai 13 orang tertular," ucap Prof Hinky

"Kalau di ventilasi terbuka atau di ruangan terbuka ya virusnya juga melayang-layang nggak 2 jam si tapi konsentrasi, kepadatan virus dan daya tularnya lebih ringan, nggak sampai 12-13 orang tapi tetap menularkan," katanya.

Sementara pencegahan campak hanya bisa diperoleh dari imunisasi, sehingga imunisasi sesuai jadwalnya harus dilakukan supaya anak-anak terhindar dari campak. Campak disebabkan oleh virus campak dan penularannya melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung. 

"Pencegahan kita sudah paham dan mengerti bahwa pencegahan itu tindakan paling efektif adalah vaksinasi, memberikan kekebalan sebelum terjangkit penyakit sangat menular ini," imbuh Hinky.

(SLF)

SHARE