Mengenal Soeharto, Sahabat Karib Soekarno yang Dianugerahi Pahlawan Nasional
Presiden Jokowi bakal menganugerahkan gelar pahlawan pada lima tokoh nasional pada tahun ini. Salah satunya Dr Hr Soeharto.
IDXChannel – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menganugerahkan gelar pahlawan pada lima tokoh nasional pada tahun ini. Salah satunya Dr Hr Soeharto yang merupakan sahabat karib Soekarno.
Mahfud MD, Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, menyebut jika dr Soeharto dianggap telah berjuang bersama Presiden Soekarno untuk mendapat Kemerdekaan Indonesia. Beliau juga dokter yang merawat Soekarno dan para pejuang bangsa di Badan Penyelidik Usaha-usaha persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Selain itu, dia juga memberikan perawatan kepada pejuang yang berada di lapangan dan jatuh sakit ketika berhadapan dengan para penjajah. "Ikut pembangunan Department Store Sarinah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/11/2022).
Dokter Soeharto sebenarnya sudah diusulkan mendapat gelar kepahlawanan sejak era Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI. Beliau dianggap memiliki kedekatan spesial dengan Soekarno dan Moh. Hatta, bahkan sejak 1942 ia sudah didapuk menjadi dokter pribadi sang Proklamator RI.
Berikut profil dari sosok dr Soeharto yang berhasil dikutip dari Sindonews pada Kamis (03/11/2022):
Dokter Soeharto merupakan kelahiran Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah pada 24 Desember 1908. Beliau merasakan pendidikan dasar di Europese Lagere School (ELS) Solo dan Madiun. Setelah selesai, Soeharto melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Madiun dan berhasil lulus pada 16 Mei 1925, setelahnya dia melanjutkan ke Algemeene Middelbare School (AMS) b di Yogyakarta dan lulus pada 16 Mei 1928.
Soeharto melanjutkan pendidikan ke Fakultas Medica Bataviensis, Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta (STK). Beliau mendapatkan gelar Arts (dokter) pada 25 Mei 1935 dan gelar ilmiah Medicinae Doctor (Doctor) dari fakultas yang sama pada 14 April 1937. Setelah itu, Soeharto membuka praktik kedokteran serta mendirikan klinik bersalin di jalan Kramat, Jakarta.
Dalam buku biografinya yang berjudul Biografi Dokter Pribadi Bung Karno, DR R Soeharto ‘Saksi Sejarah’, tercatat jika Soeharto dengan Soekarno dan Hatta berhubungan dekat sejak 1942, dan panggil untuk Soekarno adalah Mas Karno.
Kedekatannya itu terbukti dengan keikutsertaan dr Soeharto pada beberapa kegiatan penting Bung Karno dan Bung Hatta. Seperti perjalanannya ke Dalat, Indo Cina untuk menghadapi Jenderal Terauchi. Saat itu Dr Radjiman Wedyodiningrat ikut dalam perjalanan tersebut untuk membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Beliau juga mendampingi Bung Karno dalam rapat umum di Lapangan IKADA pada 19 September 1945, menemani Bung Karno melamar Rahmi Hatta untuk Bung Hatta sebulan setelah kemerdekaan. Hal ini untuk memenuhi tekad Bung Hatta menikah setelah kemerdekaan.
Pada awal kemerdekaan dr Soeharto yang mengurus hasil sumbangan berbagai pihak dan mengatur uang guna penyelenggara pemerintahan. Ia juga memberikan sedan Oldmobile kepada Bung Karno untuk menjalankan pemerintahan.
Selain sebagai dokter pribadi Bung Karno, dr Soeharto juga pernah menjabat Menteri Muda/Menteri Perindustrian Rakyat (13 Juli 1959-5 Maret 1962), Menteri Perdagangan (6 Maret 1962-13 November 1963), Menteri Urusan Penerbitan Bank dan Modal Swasta (13 November 1963-1 Agustus 1964), dan Menteri Koordinator Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional (13 November 1963-21 Februari 1966). Dokter Soeharto meninggal dunia di Jakarta pada 30 November 2000 dalam usia 91 tahun.
Penulis: Ahmad Fajar
(FRI)