News

Menteri LH Panggil Delapan Perusahaan Terkait Banjir Sumut, Bakal Evaluasi Semua Izin

Achmad Al Fiqri 01/12/2025 17:00 WIB

Menteri Lingkungan Hidup bakal memanggil delapan perusahaan yang beraktivitas di DAS Batang Toru, yang diduga berkaitan dengan bencana banjir dan longsor.

Menteri LH Panggil Delapan Perusahaan Terkait Banjir Sumut, Bakal Evaluasi Semua Izin. (Foto: Achmad Al Fiqri)

IDXChannel - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan, pihaknya akan memanggil delapan perusahaan yang beraktivitas di hulu DAS Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.

Kedelapan perusahaan itu diduga berkaitan dengan banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera. Ia pun berencana bakal evaluasi total izin lingkungan.

"Jadi Senin akan segera dipanggil semua unit-unit yang berdasarkan kajian citra satelit kan kita sudah bisa melihat semuanya bisa ya. Jika kita secara logis, bisa memproyeksikan apa yang terjadi dengan kondisi itu pada saat hujan deras," kata Faisol saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).

Faisol mengatakan pihaknya akan meminta penjelasalan aktivitas dan dampak lingkungan pada delapan perusahaan tersebut. Bahkan, ia telah menyiapkan citra satelit resolusi tinggi untuk mencari penyebab banjir bandang di sana.

"Kemudian kita juga akan me-review semua persetujuan di situ. Jadi kita akan menggunakan kondisi siklon tropis ini sebagai baseline dari curah hujan," kata Faisol.

“Artinya semua kajian lingkungan harus di atas itu kemampuannya. Kalau tidak di atas itu, kami akan segera merevisi persetujuan lingkungannya atau menghentikan kegiatan,” tambahnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika sudah ada data-data yang valid. Sebab, sudah terjadi bencana banjir bandang dan longsor yang menimpa masyarakat.

Baginya, harus ada pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa banjir bandang yang merenggut banyak korban. Faisol pun menyesali dan merasa bersalah tak memberi informasi lebih dini pada masyarakat atas insiden ini.

"Ini juga ketidakmampuan kita mendeteksi potensi bencana yang terjadi akibat perubahan iklim ini. Kalau tidak ada perubahan iklim, mungkin ini tidak akan terjadi," kata dia.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE