IDXChannel – Proyek pembangunan PLTA Batang Toru kapasitas 4x127,5 megawatt (MW) di Tapanuli Selatan dilakukan dengan memperhatikan lingkungan sehingga satwa seperti Orang Utan tetap lestari di ekosistem alamnya.
Peneliti Kehutanan Universitas Sumatra Utara, Onrizal mengatakan, sejauh pengembangan dan operasi PLTA Batang Toru belum ada gejala kerusakan ekosistem alam, terutama hutan yang bersifat campur tangan manusia.
Terbukti, belum ada bukti faktual bahwa PLTA Barangtoru membuat Orang Utan Tapanuli yang punah, karena lahan yang dibutuhkan hanya sedikit. Selain itu, konservasi juga masih terjaga.
“Kalau kita lihat PLTA ini hanya memakan lahan sekitar 122 hektare dibandingkan dengan luas hutan primer di sana yang ratusan ribu hektare,” ujarnya dalam sebuah FGD World Wild Life Day dengan tema Perlindungan ekosistem Batang Toru dan Konservasi Orang Utan Tapanuli, Kamis (9/3/2023).
Executive Vice President Konstruksi Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi PLN Weddy Bernadi Sudirman menambahkan, PLTA Batangtoru punya kemampuan menurunkan 1,6 juta ton karbon atau setara dengan 12,3 juta pohon, atau 230 ribu hektare hutan primer.