News

Menteri PUPR Sebut Realisasi Program 3 Juta Rumah Memerlukan Subsidi Dua Kali Lipat

Iqbal Dwi Purnama 23/08/2024 17:19 WIB

Basuki menyebutkan, mewujudkan program tersebut akan dibutuhkan subsidi yang lebih besar dibanding anggaran subdisi yang digelontorkan oleh Presiden Jokowi.

Menteri PUPR Sebut Realisasi Program 3 Juta Rumah Memerlukan Subsidi Dua Kali Lipat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan realisasi program presiden dan wakil terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk 3 juta rumah memerlukan ongkos besar. 

Basuki menyebutkan, untuk mewujudkan program tersebut akan dibutuhkan subsidi yang lebih besar dibanding anggaran subdisi yang digelontorkan oleh Presiden Joko Widodo agar terserap optimal. 

Dia mengambarkan program satu juta rumah sejak 2015 yang memerlukan setidaknya Rp20 triliun untuk 220.000 unit rumah dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). 

“Sekarang itu kan sekitar Rp20 triliun untuk 220.000 unit rumah, jadi ya sekitar dua kali lipatnya untuk program yang sekarang,” tutur Basuki saat ditemui di kantornya, Jumat (23/8). 

Menurutnya, pemberian insentif untuk pengembang maupun subsidi bagi masyarakat akan berdampak pada percepatan penyerapan hunian. Hal ini untuk menjawab tantangan baik dari sisi demand terkait masalah daya beli, maupun tantangan dari sisi supply terkait kenaikan harga material.

“Kalau program Pak Prabowo itukan untuk membangun 3 juta rumah, dengan yang double (anggaran) saya kira akan lebih cepat,” tambah Basuki.

Pada kesempatan yang berbeda, Basuki sempat menjelaskan pagu anggaran tahun sebelumnya, biaya untuk pembangunan rumah MBR dihargai Rp144 juta/unit, sehingga untuk merealisasikan program 1 juta rumah tersebut diperlukan setidaknya Rp144 triliun.

Sehingga, kalaupun biaya pokok pembangunan 1 unit rumah tidak berubah, yaitu Rp144 juta per unit, maka pembangunan 3 Juta rumah subsidi untuk MBR diperkirakan membutuhkan anggaran setidaknya hingga Rp432 triliun.

"Kalau penganggaran (untuk 3 juta rumah) pasti tidak sama, satu rumah kan Rp144 juta," kata Menteri Basuki (13/5).

(Nadya Kurnia)

SHARE