News

Muhaimin Sebut 8,8 Juta Orang Indonesia Terlibat Judi Online, Tambah Kemiskinan Baru

Riyan Rizki Roshali 28/11/2024 15:46 WIB

Menko Bidang Permberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyebut 8,8 juta orang Indonesia terlibat judi online. Hal itu menambah angka kemiskinan baru.

Muhaimin Sebut 8,8 Juta Orang Indonesia Terlibat Judi Online, Tambah Kemiskinan Baru. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, memgatakan 8,8 juta orang di Indonesia terlibat judi online (judol). Hal itu pun berkontribusi pada peningkatan kemiskinan baru di tanah air.

Hal itu ia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

“Kita harus bikin literasi kepada masyarakat, karena 8,8 juta yang terlibat judi online ini adalah kontributor kemiskinan baru,” kata Cak Imin kepada wartawan.

Cak Imin menilai judi online merupakan bagian dari penipuan yang menimbulkan banyak korban masyarakat. Dia pun menjelaskan proses judi online menambah kemiskinan baru.

Hal itu dimulai ketika masyarakat yang bermain judi online, baru sadar telah menjadi korban.

“Yang setelah menjadi korban akan menjadi penambahan kaum miskin baru. Padahal kita genjot sekuat tenaga mulai dari kemiskinan ekstrem kita atasi, kemiskinan, rentan miskin menjadi berdaya dan mandiri,” ujar dia.

“Nah kalau ini tidak kita atasi dari hulu hilirnya, kita sangat khawatir judi online akan memperbanyak orang miskin di tanah air kita,” tambahnya. 

Dia menambahkan, pihaknya bersama Kementerian Komunikasi dan Digital sepakat akan literasi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap judi online.

“Nah yang paling penting buat kita berdua hari ini adalah literasi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, kesadaran rakyat kita bahwa judi online adalah penipuan, bahwa judi online adalah sistem yang harus kita lawan dengan kesadaran penuh,” tutur dia.

(Febrina Ratna)

SHARE