News

Muhammadiyah Enggan Tergesa-gesa soal Konsensi Tambang untuk Ormas Keagamaan

Widya Michella 04/06/2024 17:05 WIB

PP Muhammadiyah menilai konsensi tambang untuk ormas keagamaan merupakan persoalan yang krusial.

Muhammadiyah Enggan Tergesa-gesa soal Konsensi Tambang untuk Ormas Keagamaan. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PP Muhammadiyah menilai konsensi tambang untuk ormas keagamaan merupakan persoalan yang krusial. Sehingga dalam hal ini, tidak akan terburu-buru dan akan membahas mengambil kebijakan tersebut terlebih dahulu.

"Ini persoalan yang krusial ya. Dan persoalan yang baru bagi Muhammadiyah. Tentu Muhammadiyah tidak ingin tergesa gesa dalam konteks ini karena itu selanjutnya akan ada pembahasan pembahasan yang sangat serius terkait dengan banyak sisi mengenai ini," kata Ketua PP Muhammadiyah Muhammad Saad Ibrahim kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Mengenai hal tersebut, kata Ibrahim, Muhammadiyah belum mendapatkan tawaran secara resmi untuk mengelola tambang milik pemerintah.

"Saya kira kalau secara terbuka, yang mungkin secara khusus mengirimkan surat masuk itu mungkin belum ya. Saya sendiri masih belum tahu tentang itu. Tapi dalam konteks yang lebih umum saya kira yang kita baca itu kan mengenai ormas-ormas, sehingga kemudian Muhammadiyah sebagai salah satu daripada ormas," ucapnya.

Namun, jika nantinya Muhammadiyah diberikan tawaran, internal akan membicarakan terlebih dahulu terkait sisi positif dan negatif dalam pengelolaan tambang itu.

"Ini akan kita godok lebih dulu secara baik dan sebagainya. Kita bicara soal segi positif segi negatif. Kemudian juga kemampuan dalam bidang itu saya kira ini masih akan kita bahas," kata Saad.

Lebih lanjut, jelas dia, Muhammadiyah juga akan segera membahas konsesi tambang dalam waktu dekat. Hal itu akan dirapatkan di meja jajaran pimpinan Muhammadiyah terutama Ketua Umum hingga ke Sekretaris Umum.

"Tapi tentu di Muhammadiyah ini adalah persoalan yang baru ya, sehingga karena itu perlu kita juga mengukur kemampuan dan sebagainya. karena itu nanti akan dibicarakan," pungkasnya.

(YNA)

SHARE