News

Nadiem Makarim Pastikan Penuhi Panggilan KPK Besok

Nur Khabibi 06/08/2025 11:54 WIB

Eks Mendikbudristek, Nadiem Makarim siap memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) besok.

Nadiem Makarim Pastikan Penuhi Panggilan KPK Besok. (Foto: Aldhi Chandra/Inews Media Group)

IDXChannel - Eks Mendikbudristek, Nadiem Makarim siap memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) besok. Dia diperiksa KPK terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek. 

Adapun kehadiran Nadiem di Gedung Merah Putih KPK dikonfirmasi oleh salah satu pengacaranya, Mohamad Ali Nurdin.

"Bismillah (Nadiem) hadir," kata Ali saat dihubungi wartawan, Rabu (6/8/2025). 

>

Ali mengatakan dirinya akan mendampingi Nadiem yang diperkirakan akan tiba di kantor Lembaga Antirasuah sekira pukul 09.00 WIB. 

Selain Nadiem, terdapat dua petinggi GoTo yang juga telah diperiksa, yakni eks Direktur GoTo, Melissa Siska Juminto dan eks CEO GoTo, Andre Soelistyo. Pemeriksaan dilaksanakan pada Selasa (5/6/2025).

"Ya, benar, dalam penyelidikan perkara tersebut, hari ini dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan terhadap pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (5/8/2025).

"Progres penanganan perkara ini cukup positif ya, karena dari kemarin beberapa pihak yang dimintai keterangan hadir, hari ini juga hadir. Tentu ini juga akan melengkapi informasi yang dibutuhkan oleh teman-teman dalam proses penyelidikan ini," sambungnya. 

Sebelumnya, Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu menyatakan, pengadaan Google Cloud tersebut guna mendukung proses pembelajaran secara daring pada masa pandemi Covid-19. 

"Waktu itu kita ingat zaman Covid ya, pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran daring. Tugas-tugas anak-anak kita Yang sedang belajar dan lain-lain kemudian hasil ujian Itu datanya disimpan dalam bentuk cloud, Google Cloud-nya," kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (24/7/2025). 

Menurutnya, proses pembelajaran secara daring tersebut membutuhkan daya tampung penyimpanan yang besar. Sehingga, perlu membayar Google Cloud.

"Ini yang sedang kita dalami. Apakah ini terjadi kemahalan atau bagaimana," ujarnya. 

Asep melanjutkan, tempus perkara ini berbarengan dengan pengadaan Chromebook selaku perangkat keras dan Google Cloud sebagai perangkat lunaknya.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE