News

Pemerintah Butuh Rp429 T untuk Wujudkan Net Zero Emission 2060

Febrina Ratna 13/10/2022 17:47 WIB

Pemerintah berupaya mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 meskipun harus menghadapi banyak tantangan. Salah satunya terkait pembiayaan yang cukup besar.

Pemerintah Butuh Rp429 T untuk Wujudkan Net Zero Emission 2060. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah berupaya mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 meskipun harus menghadapi banyak tantangan. Salah satunya terkait pembiayaan yang cukup besar.

Analis kebijakan Direktorat Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Robi Kurniawan mengatakan untuk mendukung tercapainya NZE pada 2060 membutuhkan biaya yang sangat besar. Estimasinya kurang lebih mencapai USD28 miliar atau Rp429,74 triliun.

"Biayanya sangat besar untuk berbagai kebutuhan untuk pembangunan pembangkit energi terbarukan untuk mendukung NZE," ujar Robi dalam Indonesia Sustainable Energy Week dipantau virtual, Kamis (13/10/2022).

Selain biaya yang mahal, kata Robi, proyeksi kebutuhan listrik Indonesia diperkirakan akan melonjak hingga enam kali lipat pada 2060.

"Demikian juga konsumsi listrik per kapita saat ini masih sekitar 1.000-an kilowatt hour per kapita, diperkirakan di tahun 2060 kebutuhan listrik per kapita kita hampir menyentuh 6.000 kilowatt hour per kapita," katanya.

Robi menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan energi yang naik enam kali lipat tersebut ada beberapa potensi yang kemudian akan dioptimalkan dan ini berdasarkan permodelan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

"Mendominasi ke depan adalah tenaga surya, kemudian disusul juga dengan beberapa pembangkit energi terbarukan lainnya, jadi ditargetkan di tahun 2060 semua pembangkit dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan," tuturnya.

Dia menambahkan, untuk mendukung keandalan sistem, dibutuhkan dukungan storage, baik itu pumping storage maupun berbasis kepada baterai.

Robi menyebut bahwa komposisi baurannya ke depan surya akan berperan signifikan, dan nuklir menjadi salah satu opsi bagi Indonesia, yang digunakan sebagai base load di dalam memenuhi bauran energi listrik untuk memenuhi demand.

Faktor lain yang menjadi kunci yaitu jaringan. Dengan jaringan saat ini saja, pemerintah kesulitan mencapai NZE. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengintegrasikan jaringan yang ada di Indonesia.

“Beberapa pulau utama itu diinterkoneksikan dengan supergrid dan beberapa grid ini sudah masuk di dalam RUPTL kita, sementara beberapa lainnya sudah dibahas dalam narasi RUPTL selanjutnya," ujarnya.

(FRI)

SHARE