News

Pemerintah Ungkap Hoaks Layanan Detoksifikasi Vaksin Covid-19

Wiwie Heryani 09/06/2024 03:00 WIB

Baru-baru ini viral konten unggahan video di media sosial berisi klaim cara detoksifikasi atau mengeluarkan kembali vaksin Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh.

Pemerintah Ungkap Hoaks Layanan Detoksifikasi Vaksin Covid-19. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Baru-baru ini viral konten unggahan video di media sosial berisi klaim cara detoksifikasi atau mengeluarkan kembali vaksin Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut telah dinyatakan sebagai hoaks oleh pihak berwenang.

Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, menegaskan, tidak ada istilah medis ‘detoksifikasi vaksin COVID-19’ atau detoksifikasi pada jenis vaksin lainnya.

Vaksin yang disuntikkan bertujuan membentuk kekebalan tubuh atau menghasilkan antibodi. Sementara itu, detoksifikasi mengacu pada upaya membersihkan, menetralkan, atau mengeluarkan zat racun atau toksin dari dalam tubuh. 

“Vaksin yang diberikan itu kan antigen (mikroorganisme). Artinya, komponen virus yang diinaktivasi atau dilemahkan. Jadi, yang akan terbentuk adalah antibodi. Kalau detoksifikasi ini soal toksin, racun,” jelas Prof Hinky, melansir dari siaran pers Kemenkes RI, Sabtu, (8/6/2024).

Jadi, (divaksinasi) tidak ada racun dan antibodi, tidak bisa dinetralisir. Bukan dinetralisir, ya, tapi kalau ada virus masuk, benda asing atau patogen masuk, dia akan menetralisir. Oleh karena itu, tidak ada istilah detoksifikasi pada vaksin,” sambungnya. 

Klaim lain yang beredar menyebutkan bahwa mandi dengan soda kue, garam Epsom atau garam Inggris, dan boraks dapat mendetoksifikasi vaksin. Selain itu, cuci darah yang dilakukan berulang kali juga diklaim sebagai cara untuk mendetoksifikasi vaksin.

Padahal cara-cara tersebut justru keliru dan menambah masalah kesehatan baru. Prof.Hinky juga menjelaskan, pada dasarnya, cuci darah mengeluarkan zat racun, bukan mengeluarkan antibodi dari vaksin Covid-19 yang justru memiliki manfaat untuk tubuh. 

“Soda kue untuk menetralisir asam, sedangkan (bahan pembersih) boraks dapat bersifat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker. Jadi, bukannya menyelesaikan masalah, justru akan menambah masalah kesehatan,” jelas Prof Hinky.

“Cuci darah itu menetralisir toksin-toksin, sedangkan vaksin disuntikkan akan membentuk antibodi, bukan toksin. Maka, yang namanya cuci darah bukan buat mengeluarkan antibodi, melainkan mengeluarkan zat racun. Kalau sifatnya bukan racun, ya, tidak akan keluar, karena bermanfaat bagi tubuh,” lanjutnya. (WHY)

SHARE