Pemilu Panas, Prancis Terancam Rusuh
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memperingatkan kondisi politik yang panas jelang pemilhan parlemen akhir bulan ini dapat memicu kerusuhan.
IDXChannel - Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memperingatkan kondisi politik yang panas jelang pemilhan parlemen akhir bulan ini dapat memicu kerusuhan.
“Ada kemungkinan akan terjadi ketegangan yang sangat tinggi,” kata Darmanin kepada stasiun radio RTL, dilansir dari Reuters pada Senin (24/6/2024).
"Situasinya sangat mudah terbakar," dia menambahkan.
Awal bulan ini, Presiden Emmanuel Macron secara mengejutkan membubarkan parlemen dan mengumumkan digelarnya pemilu. Pemungutan suara tahap pertama akan diadakan pada 30 Juni, kurang dari sebulan sebelum Olimpiade Paris 2024.
Aksi Macron dipicu kekalahan telak partainya yang beraliran sentris dalam Pemilihan Parlemen Eropa bulan ini. Di sisi lain, kelompok sayap kanan ekstrem yang dipimpin Marine Le Pen mencatat peningkatan jumlah suara.
Banyak warga Prancis menganggap pemilu mendatang sebagai referendum terhadap kinerja Macron. Jajak pendapat menunjukkan partai pimpinan Macron tertinggal jauh dari kubu sayap kanan ekstrem, sementara kubu sayap kiri berada di peringkat kedua.
“Rakyat mengatakan tidak kepada Paris dan para elite," kata Darmanin.
Masa jabatan Macron baru akan berakhir pada 2027. Dia menegaskan tidak akan mundur jika partainya kalah telak dalam pemilu mendatang. (WHY)