News

Polisi Punya Moge dan Mobil Mewah, Kapolri: Bukan Waktunya untuk Pamer

Puteranegara 24/10/2022 14:38 WIB

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk tidak menampilkan gaya hidup mewah.

Polisi Punya Moge dan Mobil Mewah, Kapolri: Bukan Waktunya untuk Pamer. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk tampil sederhana, serta tidak menampilkan gaya hidup yang mewah atau hedon. Di antaranya pamer penggunaan mobil mewah dan motor gede (moge). 

Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Sigit, sudah memberikan pengarahannya untuk setiap anggota kepolisian maupun keluarga menampilkan gaya hidup mewah

"Terkait dengan gaya hidup mewah, Pak Presiden juga sudah betul-betul memberikan penjelasan secara gamblang. Saya kira masalah kebiasaan-kebiasaan, menggunakan mobil-mobil bagus, motor gede, situasinya lagi tidak baik," kata Sigit dalam tayangan video yang dilihat di akun Instagram @ListyoSigitPrabowo, Senin (24/10/2022).

Sigit menyadari, beberapa anggota polisi memang memiliki latar belakang keluarga yang ada. Namun, untuk saat ini, situasinya tidak mendukung untuk memamerkan gaya hidup yang mewah. 

"Saya tahu mungkin keluarga rekan-rekan juga berangkat dari orang berada, tapi saat ini bukan waktunya untuk untuk dipamer-pamerkan," ujar Sigit. 

Dengan tidak memamerkan gaya hidup hedon, Sigit menyebut, setiap personel kepolisian harus mampu menampilkan kehidupan sederhana, baik dalam bertugas maupun menjalani kehidupan sehari-harinya. 

Sigit pun menyatakan, Polri sudah menerbitkan surat telegram soal larangan menampilkan gaya hidup mewah. menambahkan, seluruh jajaran kepolisian harus peka dengan situasi sekitar yang ada. 

"Dalam hubungan Forkopimda sesuaikan saja dengan yang lain. Misalkan, bupati pakai Inova, ya jangan kita pakai mobil yang lebih baik dari itu. Samakan saja," pintanya. 

"Apalagi pada saat melaksanakan dinas disesuaikan. Kapolres seperti apa, Kapolda seperti apa, Kapolsek seperti apa, sehingga kemudian kita tidak terlihat mencolok karena berbeda dan itu dianggap menjadi hal-hal yang kemudian dianggap hedonis," papar Sigit. 

Sigit menyadari, perubahan seperti ini memang tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Namun, harus dilakukan demi kebaikan institusi Polri ke depannya. 

"Memang sulit tapi harus kita lakukan. Ingatkan keluarga kita kerena memang apapun yang terjadi dengan keluarga kita, sorotannya tetap kepada anggota Polri, sorotannya terhadap institusi Polri," tutup Sigit. 

(FAY)

SHARE