News

RI Dilanda 46 Kejadian Bencana dalam Sepekan, Mayoritas Kekeringan dan Karhutla

Binti Mufarida 05/09/2023 17:27 WIB

BNPB melaporkan 46 kejadian bencana melanda Indonesia selama sepekan terakhir atau per periode 28 Agustus hingga 3 September 2023.

RI Dilanda 46 Kejadian Bencana dalam Sepekan, Mayoritas Kekeringan dan Karhutla. (Foto: Binti/MNC Media)

IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 46 kejadian bencana melanda Indonesia selama sepekan terakhir atau per periode 28 Agustus hingga 3 September 2023.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan dari 46 kejadian bencana itu didominasi oleh hidrometeorologi kering seperti kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan.

“Kita lihat secara detail, jadi pada tanggal 28 Agustus sampai 3 September kita ada 46 kali kejadian bencana, dominan itu kebakaran hutan dan lahan 32 kali. Artinya memang sudah sangat dominan 70% sekarang kejadian bencana kita didominasi oleh hidrometeorologi kering,” ungkap Aam sapaan akrab Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Selasa (5/9/2023).

Aam mengatakan dari 70% kejadian bencana hidrometeorologi kering mengindikasikan bahwa Indonesia saat ini masih berada di puncak musim kemarau.

“Ini artinya kita memang sudah ada pada puncak kemarau, kita masih ada September, mungkin yang kita harapkan intensitas kemarau sudah turun, dan Oktober nanti kita ada di transisi dari kemarau ke musim hujan lagi,” kata Aam.

Meski demikian, Aam mengatakan Indonesia khususnya wilayah yang dilewati garis khatulistiwa ketika puncak musim hujan masih akan terjadi hujan. “Tapi meskipun demikian karena kita ada di khatulistiwa, meskipun kita pada puncak kemarau kita masih punya banjir, kita masih punya hujan.”

“Ada beberapa lokasi di negara kita khususnya Sumatera bagian tengah ke utara yang dipengaruhi oleh fenomena-fenomena regional seperti gelombang ekuator dan lain-lainnya menyebabkan terjadinya akumulasi dari awan dan menyebabkan intensitas hujan cukup tinggi. Ini yang kemudian masih terjadi banjir di beberapa tempat,” paparnya.

Lebih lanjut, Aam mengatakan bahwa Minggu akhir Agustus ada beberapa kondisi yang harus menjadi atensi kita bersama, misalkan kenaikan hotspot, kemudian peningkatan kejadian kebakaran khususnya di kaki gunung.

“Kalau minggu-minggu sebelumnya, kalau di daerah Jawa, Bali, Nusa Tenggara itu kebakaran lahan, semak belukar dan lain-lain, di dekat perumahan. Minggu kemarin itu lebih banyak ke kawasan yang lebih luas, lebih terbuka seperti kaki gunung. Tapi ini tentu saja harus menjadi atensi kita karena akan sangat banyak kerugian-kerugian ekologis yang bisa kita alami,” jelasnya.

(FRI)

SHARE