Selain Biden, Presiden Jerman Juga Pantau Aksi Protes Covid di China
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan bahwa dia tersentuh oleh gambar-gambar protes yang terjadi di Cina saat ini.
IDXChannel - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan bahwa dia tersentuh oleh gambar-gambar protes yang terjadi di Cina saat ini.
"Kita semua ingat perjuangan kita sendiri melawan virus corona, melawan pandemi, dan kita masih ingat betapa banyak kesulitan yang dihadapi banyak orang di Jerman," kata Steinmeier kepada Rosalia Romaniec dilansir melalui DW, Selasa (29/11/2022).
"Kita hanya bisa bertanya-tanya apa beratnya bagi rakyat China, di mana langkah-langkahnya jauh lebih ketat dan lebih lama jangkauannya, bahkan hari ini. Jadi saya mengerti mengapa orang ingin menyuarakan ketidaksabaran dan keluhan mereka di jalanan."
Seperti diberitakan sebelumnya, selain Frank, Joe Biden mengaku juga memantau terkait perkebangan terkini yang terjadi di China.
Pemerintahan Biden pun sangat berhati-hati dalam menangpai apa yang terjadi di China saat ini.
Dilansir melalui Politico, juru bicara Dewan Keamanan Nasional pun melayangkan komentar kritis terkait kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Xi Jinping terkait kebijakan pembatasan Covid-19 tersebut.
Menurutnya, meningkatkan vaksinasi lebih efektif dibandingkan dengan memberlakukan lockdown untuk menekan angka kasus Covid-19.
"Seperti yang telah kami katakan, kami pikir akan sangat sulit bagi Republik Rakyat Tiongkok untuk dapat menahan virus ini melalui strategi nol Covid mereka," kata juru bicara itu dalam pernyataan itu, menambahkan bahwa langkah-langkah seperti meningkatkan tingkat vaksinasi lebih berguna.
Sebelmunya, Minggu (27/11/2022) menggelar aksi protes di salah satu kota China lantaran ketatnya kebijakan pembatasan Covid. Hal ini dipicu adanya korban meninggal dunia di salah satu blok apartmen yang kebakaran.
Masyarakat menduga meninggalnya warga China ini lantaran tidak bisa keluar dari apartmennya untuk menyelamatkan diri lantaran pemerintah melarang warga di apartemen tersebut keluar dari rumah selama 100 hari.
Hal ini langsung menyulut kemarahan dan warga menggelar aksi protes meminta Presiden Xi jinping turun dari jabatannya.
(DKH)