Tiga Pesan Ma'ruf Amin Jelang Pemilu 2024
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan tiga pesan menjelang kontestasi Pemilu 2024.
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan tiga pesan menjelang kontestasi Pemilu 2024.
Pesan ini disampaikan Wapres saat melakukan dialog bersama diaspora Indonesia di Jepang mulai dari mahasiswa, pengusaha, peneliti, hingga nahdliyin, di Peacock Western, Hotel Imperial, Osaka, Jepang, kemarin.
Salah seorang peserta yang merupakan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang Rauf Abdul Gofar menanyakan bagaimana kiat-kiat bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan perpecahan Pemilu sehingga tetap damai dan tidak menimbulkan konflik. Sebab menurutnya, jelang Pemilu biasanya banyak ancaman perpecahan, karena perbedaan pilihan.
Pertama, kata Wapres, elit politik harus mengikuti aturan yang sudah ditentukan, memberikan ide dan gagasan untuk pembangunan, bukan menyerang lawan politik.
“Sudah ada aturannya Pemilu itu seperti apa. Sudah ada aturan mainnya dan harus juga melakukan etika politik. Pegang teguh etika politik, tidak halalkan segala cara, dan lebih ke depankan politik gagasan, ide ide. Tidak politik dalam arti menjelekkan lawan dan menghantam lawan,” kata Wapres dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (7/3/2023).
“Kita harapkan dan serukan supaya elit politik kita bisa kendalikan diri sesuai aturan, dan kedepankan etika politik dan juga politik gagasan. Kalau itu dipegang, saya kira Pemilu akan aman,” tambahnya.
Kedua, lanjut Wapres, penyelenggara Pemilu agar mengawal Pemilu dan menyelenggarakan secara tertib sesuai aturan. “Yang adil jujur, dan semuanya dijaga dengan baik tidak ada kecurangan, tidak ada hal-hal yang bisa membuat kerusuhan, ketidakpuasan, atau ketidakpercayaan masyarakat,” pesannya.
Ketiga, Wapres mengingatkan, jangan mudah terprovokasi oleh berbagai hasutan yang akan menimbulkan perpecahan. “Ini yang paling berat kan berita bohong ini, hoaks ini. Ini yang sebenarnya harus dijaga betul. Tokoh masyarakat harus ambil peran, jaga agar tidak terjadi itu,” tegas Wapres.
Lebih jauh, Wapres mencontohkan, telah terjadi kerusuhan di Papua yang disebabkan berita bohong. Hal ini menyebabkan penculikan hingga ada korban 12 orang meninggal. “Itu sumbernya hoaks apalagi nanti dalam menghadapi Pemilihan Umum,” ujarnya.
Wapres pun mengingatkan, mulai sekarang pemerintah dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) perlu mengawasi berita-berita hoaks yang muncul di media sosial (medsos). “Jadi berita bohong dibuat sedemikian rupa oleh orang yang ingin memecah belah bangsa. Jadi pemimpin masyarakat, tokoh masyarakat, pemimpin agama betul-betul mengawal,” pesan Wapres.
(YNA)