Wamenkes Tekankan Pentingnya Transformasi Kesehatan di UI Health Innovation Expo 2024
Wamenkes mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan transformasi sistem kesehatan.
IDXChannel - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan transformasi sistem kesehatan.
Transformasi kesehatan itu meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Menurutnya, transformasi teknologi kesehatan dinilai sangat penting mengingat adanya kemajuan teknologi digital saat ini dan perubahan budaya dan perilaku masyarakat dalam mengakses transformasi dan layanan kesehatan.
“Saat ini, telemedicine dimanfaatkan untuk berbagai layanan kesehatan, termasuk untuk penyakit rujuk balik. Pengembangan telemedicine terus dilakukan, terutama untuk penyakit prioritas seperti penyakit jantung dan kanker.”
“Pada penanganan kanker, Kemenkes meluncurkan Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) pada Agustus 2022 sebagai media untuk menghimpun data genomics, sehingga pencegahan kanker dapat dilakukan sejak dini,” kata Dante dalam acara UI Health Innovation Expo di Balai Purnomo Prawiro Fisip UI, Depok, Kamis (27/6/2024).
Dante mengatakan tugas Kemenkes yaitu mengobati dan menjaga orang tetap sehat, bukan mengobati pasien yang sudah sakit saja.
"Itulah kenapa kita membutuhkan peta genetik untuk pencegahan yang lebih sensitif dan optimal di masa mendatang, sehingga health expenditure menjadi lebih rendah, penggunaan APBN lebih efektif, dan angka harapan hidup penduduk Indonesia menjadi lebih tinggi," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dedi Priadi menyampaikan pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan tidak hanya diterapkan untuk layanan melainkan juga inovasi.
Menurutnya, UI mengembangkan alat kesehatan yang tidak hanya berteknologi tinggi, tetapi juga terjangkau bagi masyarakat. Penelitian sel punca dilakukan karena bermanfaat bagi pengobatan penyakit degeneratif.
Selain itu, UI berkontribusi dalam pembuatan vaksin, pengembangan obat herbal fitofarmaka, serta produksi bahan pangan bernutrisi.
“Pengembangan inovasi ini tentu tidak terlepas dari peran mitra industri. Kolaborasi UI dan berbagai mitra industri telah memberikan kontribusi yang signifikan. Mitra industri menyediakan dukungan finansial, fasilitas, dan keahlian dalam pengembangan dan komersialisasi produk-produk inovatif. Sinergi antara akademisi dan industri ini merupakan kunci keberhasilan dalam menghadirkan solusi kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Prof Dedi.
(FRI)