WHO Cabut Status Darurat Covid, Kapan Indonesia Masuk Fase Endemi?
Fase endemi ini bisa dirasakan setelah beberapa waktu kedepan pasca Pandemi Covid-19.
IDXChannel - Setelah pencabutan kedaruratan Covid-19 secara global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa waktu lalu, nampaknya memicu perdebatan kapan Indonesia bisa masuk fase endemi.
Ahli Epidemiologi dr Dicky Budiman menjelaskan kalau fase tersebut tidak bisa dipastikan kapannya. Sebab situasi saat ini, dikatakan masih berstatus Pandemi Covid-19, meskipun status darurat atau PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) sudah dicabut.
"Kalau bicara fase pandemi dan endemi ke epidemi itu satu proses bahwa tidak ada batasan yang rigit (pasti) secara matematis. Jadi ini masih berproses, masih pandemi ya," jelas Dr Dicky kepada MNC Portal, Rabu (10/5/2023).
Menurutnya, fase endemi ini bisa dirasakan setelah beberapa waktu kedepan pasca Pandemi Covid-19. Situasinya pun akan dinamis karena penyebaran virus SARs-COV-2 masih terjadi di banyak negara.
Sehubungan dengan pencabutan PHEIC, jadi kabar baik kalau situasi mulai terkendali, dibandingkan situasi sebelumnya. Kondisi setiap negara, ia katakan bisa berbeda-beda.
"Kalau bicara endemi ini masih berproses dan itu Restrokprestis (melihat kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu). Artinya terlihat dalam beberapa waktu 1-2 tahun bisa mulai stabil dan bisa dibilang endemi," katanya
"Kalau sebelum itu nggak, dan sekarang belum bisa katakan itu (endemi) dan ini dinamis sekali situasinya. Artinya wilayah atau setiap negara ini memiliki bisa level yang bervariasi, ada yang endemi dan ada yang epidemi dan terkendali ini bisa dimiliki setiap negara," sambung Dr Dicky.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril menjelaskan soal pertanyaan kapan pandemi Covid-19 berakhir.
"Kapan pandemi dikatakan selesai? Kami sampaikan, tidak ada batasan waktu yang jelas kapan pandemi berakhir," kata dr Syahril di Webinar Kemenkes, Selasa (9/5/2023).
"WHO sendiri pun tidak bisa menjawab kapan selesainya (pandemi Covid-19), sehingga sulit memperkiraan atau menentukannya," katanya.
(SAN)