sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Era Endemi, Bisnis Jasa Ekspedisi Makin Bersemi?

Economics editor Desi Angriani
02/04/2023 13:55 WIB
Riset lembaga survei market logistik Indonesia memproyeksikan bisnis pengiriman barang dan jasa bakal melonjak sekitar 7,9 persen pada 2023.
Era Endemi, Bisnis Jasa Ekspedisi Makin Bersemi? (Foto: MNC Media)
Era Endemi, Bisnis Jasa Ekspedisi Makin Bersemi? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Riset lembaga survei market logistik Indonesia memproyeksikan bisnis pengiriman barang dan jasa bakal melonjak sekitar 7,9 persen pada 2023.

Apalagi di era endemi makin banyak pihak yang membutuhkan jasa pengiriman barang. Baik masyarakat, perusahaan, hingga pemerintah sekalipun.

Belum lagi tren belanja online masih menjadi gaya hidup praktis yang digandrungi berbagai kalangan. Semakin banyak yang memanfaatkan e-commerce, maka jasa pengiriman barang pun semakin dibutuhkan.

Di sisi lain, belum ada teknologi pemindah barang yang dapat menggantikan bisnis jasa pengiriman. Menurut International Franchise Association, bisnis jasa ekspedisi memiliki potensi dan prospek paling unggul hingga 2030 mendatang. 

Hal ini menjadi alasan mengapa bisnis jasa pengiriman barang semakin menjamur mulai dari kota-kota besar hingga ke daerah di kabupaten/kota sekalipun.

Adapun pengiriman barang melalui platform e-commerce masih terus mengalami kenaikan, terlebih pada event-event tertentu khususnya Ramadan dan menjelang Lebaran. Bahkan, masih banyak juga yang melakukan pengiriman barang secara end to end tanpa melalui platform jual beli online.

Prospek bisnis jasa kurir yang positif tersebut dibenarkan oleh Ketua DPW ALFI DKI Jakarta Adil Karim. Ia menyebut, perusahaan-perusahaan baru di sektor logistik mulai bermunculan sejak awal 2023 seiring dengan meredanya pandemi Covid-19. Fenomena itu tercermin dengan bergabungnya sejumlah perusahaan forwarder dan logistik di DKI yang menjadi anggota ALFI.

"Pelaku logistik tetap optimistis pertumbuhan ekonomi nasional akan terus membaik kedepannya. Karena itu, semua pihak perlu sama-sama menjaga untuk terus mendorong momentum pertumbuhan ekonomi di 2022 lalu sehingga diharapkan bisa terus berlanjut pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya," ujar Adil dalam keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023) lalu. 

Mengutip Market review IDX Channel, proyeksi kenaikan bisnis logistik bergantung dengan pertumbuhan ekonomi secara makro dan sektoral. Pasalnya, logistik menjadi salah satu industri penggerak signifikan pertumbuhan ekonomi nasional. 

Adapun ekonomi Indonesia tahun ini diproyeksi mencapai 5,3%. Sejalan dengan itu, realisasi Penanaman modal dalam negeri (PMDN) ataupun penanaman modal asing (PMA) di sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi mencapai Rp134,3 triliun pada 2022.

Capaian realisasi investasi tersebut berada di posisi ketiga setelah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp171,2 triliun.

“Optimisme itu dapat kita lihat dari sisi pencapaian investasi di berbagai sektor industri di Tanah Air, termasuk sektor transportasi dan logistik," kata Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi dalam keterangan resminya, Minggu (12/2/2023).

Meski demikian, industri logistik dinilai harus bisa berinovasi serta memanfaatkan peluang yang belum sepenuhnya tergarap. Misalnya mendorong pemanfaatan teknologi digital hingga menggandeng pelaku UMKM dalam rantai pertambahan nilai global. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement