SYARIAH

Akad dalam Hukum Muamalah: Pengertian dan Penjelasannya

Rizki Setyo Nugroho 19/08/2023 10:34 WIB

Mungkin banyak orang yang belum mengetahui tentang akad dalam hukum muamalah.

Akad dalam Hukum Muamalah: Pengertian dan Penjelasannya (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Mungkin banyak orang yang belum mengetahui tentang akad dalam hukum muamalah.

Dalam konteks hukum Islam, khususnya dalam muamalah (transaksi ekonomi), istilah "akad" memiliki peranan penting sebagai dasar hukum bagi berbagai transaksi keuangan dan bisnis. Akad merujuk pada suatu perjanjian atau kontrak yang dilakukan antara dua pihak dalam rangka menjalankan transaksi ekonomi yang sah menurut prinsip-prinsip syariah. 

Pengertian Akad dalam Hukum Muamalah

Akad dalam hukum muamalah merujuk pada perjanjian atau kontrak yang mengikat antara dua belah pihak yang terlibat dalam transaksi ekonomi. Akad menjadi dasar hukum yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut. Dalam konteks bisnis dan ekonomi, akad menjadi landasan bagi pelaksanaan transaksi yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah.

Dilansir dari muhammadiyah.or.id, akad adalah salah satu sebab yang ditetapkan syara’ yang karenanya timbullah beberapa hukum. Selain itu, akad dilakukan secara disengaja dan dibuat oleh dua orang atau lebih, berdasarkan persetujuan masing-masing.

Rukun-Rukun Akad

Dalam praktiknya, ada beberapa rukun akad yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Aqid

Aqid adalah orang yang melakukan akad dan bisa terdiri dari dua orang atau lebih. Aqid ini bisa berasal dari orang yang mempunyai hak sendiri (aqid asli) atau orang yang diberi kuasa (wakil).

2. Mahallul ‘aqdi

Mahallul ‘aqdi, atau ma’qud ‘alaihi, adalah barang yang menjadi objek akad, seperti barang dagangan dalam akad jual beli, mauhub (benda hibah) dalam akad hibah, marhun (benda gadai) dalam akad rahn (gadai), utang yang dijamin dalam akad kafalah (penjaminan hutang).

3. Maudhul’ul ‘aqdi

Maudhul’ul ‘aqdi merupakan tujuan akad atau maksud pokok mengadakan akad. Maudhu’ dalam akad jual beli adalah memindahkan barang dari si penjual kepada pembeli dengan harga yang telah disepakati. Dalam akad hibah, maudhu’ yang ada berupa pengalihan kepemilikan barang dari pemberi ke yang diberi hibah.

4. Ijab dan Qabul

Terakhir yakni ijab dan qabul yang merupakan ucapan yang menunjukkan kepada kehendak para pihak.

Itulah beberapa informasi seputar akad dalam hukum muamalah yang penting untuk diketahui. 

SHARE