Arab Saudi Buka Jalur Umrah untuk Indonesia, Pakar: Ingat Tiga Hal Ini!
Pemerintah Arab Saudi akhirnya kembali membuka ibadah umrah untuk jamaah asal Indonesia.
IDXChannel - Pemerintah Arab Saudi akhirnya kembali membuka ibadah umrah untuk jamaah asal Indonesia. Hal tersebut dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Sabtu (9/10/2021).
Hal ini tentunya menjadi kabar bahagia yang dinanti-nantikan kaum Muslim di Indonesia. Sebab, di antara mereka ada yang gagal melakukan ibadah umrah lantaran terkendala pandemi global Covid-19.
Terkait dengan kabar ini, Edukator Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr Muhamad Fajri Adda’i mengatakan, bahwa ada tiga hal yang penting dan perlu diperhatikan para jamaah umrah. Yaitu, karantina, vaksinasi, dan protokol kesehatan yang ketat.
Tiga hal tersebut merupakan kunci penting untuk mengurangi risiko penularan Covid-19, baik ditularkan oleh orang lain maupun menularkannya kepada orang lain. Tiga hal ini pula yang juga bisa mengurangi potensi lonjakan kasus Covid-19 di kemudian hari.
“Jika protokolnya bagus, saya setuju. Jika protokolnya enggak bagus, saya enggak setuju. Di sana protokolnya pun harus bagus. Kedua, kan jamaah haji atau umrah pasti banyak orang tua, jadi harusnya divaksin dulu, dan harus ekstra hati-hati di sana,” kata dr Fajri saat dihubungi MNC Portal Indonesia, belum lama ini.
Dia menyarankan, para jamaah umrah atau haji juga mendapatkan pelatihan bagaimana menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, baik selama keberangkatan, saat ibadah, dan kembali ke Tanah Air. “Saya setuju jika dikontrol dengan baik dan diatur dengan ketat,” ujarnya.
Sementara itu pihak Kementerian Kesehatan RI juga telah mempersiapkan beberapa hal untuk memberangkatkan jamaah umrah atau haji ke Tanah Suci. Di antaranya saja vaksinasi, sertifikat vaksin, skenario karantina jamaah, tes PCR, dan prokes ketat.
“Vaksinasi dan sertifikatnya merupkan syarat utama bisa masuk ke Arab Saudi. Kemudian ada juga penyiapan skenario karantina bagi jamaah, termasuk kemungkinan opsi satu pintu untuk tahap awal pemberangakatan, untuk pembelajaran umroh saat pandemi. Lalu ada kewajiban menjalani test PCR, baik sebelum keberangkatan maupun pasca kembali ke Tanah Air, serta protokol kesehatan yang ketat bagi jamaah,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (10/10/2021). (NDA)