SYARIAH

Haji 2021 Batal, Ekonom Sebut Prospek Startup dan Marketplace Syariah Masih Menjanjikan 

Michelle Natalia 04/06/2021 12:04 WIB

Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, beberkan penjelasan tentang prospek startup dan marketplace syariah.

MNC Media

IDXChannel - Terkait pembatalan keberangkatan haji 2021 oleh Kemenag, ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, menanggapi hal tersebut dari sisi prospek bagi startup dan marketplace syariah

Tercatat di Indonesia makin banyak marketplace dan juga startup syariah yang memperoleh kucuran pendanaan besar seri B. Tidak tanggung-tanggung, nominal pendanaan yang diterima, seperti oleh Umma dan Go Halal Go, disebut-sebut melebihi USD50 juta.

Lantas, bagaimana prospek mereka ke depannya dengan situasi haji 2021 yang dibatalkan? 

"Memang pandemi membuat jemaah haji batal berangkat tahun ini. Tapi setelah adanya normalisasi di 2022 jumlah jamaah haji yang berangkat diprediksi kembali ke angka 231 ribu orang," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Jumat (4/6/2021).  

Dia mengatakan, Indonesia juga termasuk kedalam peserta jamaah haji terbesar di dunia. Begitu juga dengan umrah yang potensinya 900 ribu orang rata-rata tiap tahunnya. 

"Artinya investor tidak hanya short view dalam menanam modal untuk dapat return jangka pendek tapi juga melihat prospek jangka panjang," ungkap Bhima.

Di sisi lain, dia menyampaikan bahwa ada beberapa layanan syariah yang kini dilirik oleh pasar. Layanan syariah yang pertumbuhannya tinggi adalah syariah financing seperti bank syariah dan fintech syariah. 

"Sementara di luar keuangan syariah ada marketplace kosmetik, makanan hingga obat yang memiliki label halal," tukas Bhima. 

(IND) 

SHARE