SYARIAH

Harga Tiket Umrah Naik, Kemenag Bakal Dampingi Amphuri Mediasi dengan Maskapai Penerbangan

Widya Michella 05/08/2022 12:55 WIB

Terkait kenaikan harga tiket pesawat, memang diserahkan kepada maskapai penerbangan di mana menyesuaikan harga pasar.

Harga umrah semakin mahal dengan naiknya harga tiket pesawat. Foto: MNC Media

IDXChannel - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nur Arifin, mengatakan pihaknya akan mendampingi Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) untuk melakukan audiensi dengan maskapai penerbangan. Hal ini sebagai respons kenaikan harga tiket pesawat mulai dari Rp800 ribu hingga Rp3 Juta.

"Ya. Kami merencanakan mendampingi audiensi tersebut," kata Arifin kepada MNC Portal, Jumat (05/08/2022).

Terkait kenaikan harga tiket pesawat, lanjut Arifin, memang telah diserahkan kepada maskapai penerbangan di mana menyesuaikan harga pasar. Dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto beberapa waktu yang lalu. 

"Kami pernah koordinasi dengan Direktur Perhubungan Udara. Bahwa pengaturan harga tiket pesawat diserahkan kepada maskapai penerbangan sesuai dengan harga pasar," jelas dia.

Sebelumnya, Kabid Umrah Amphuri Zaky Zakariya Anshary memberikan opsi untuk tidak memberangkatkan jemaah umrah pada kalender 1444 Hiijriah lantaran harga yang tidak wajar.

Zaky memaparkan harga tiket umrah menggunakan maskapai Etihad Airways(EY) awalnya sekitar Rp10 juta kini menjadi Rp13 juta. Penerbangan dengan Saudi Arabian Airways (SV) yang awalnya Rp12,1 juta kini Rp14,1-15 juta. Kemudian Lion Air yang awalnya Rp12-13 juta pada 27 Juli 2022 kini naik Rp300 ribu. Lalu, Garuda Indonesia yang awalnya Rp13 juta pada 29 Juli 2022, kini mencapai Rp15.6 juta.

"Harga ini bisa lebih mahal lagi kalau beli ke broker atau agen ticketing, bisa lebih mahal Rp200 ribu sampai sekitar Rp1 juta. Padahal, rata rata penyelenggara menganggarkan tiket musim ini antara Rp12-13 juta. Sekiranya jika tiket umrah melambung tinggi tentu perlu ada penyesuaian harga umrah lagi," ujar Zaky melalui keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).

Terkait hal tersebut, Amphuri telah menggelar rapat. Sebanyak sepuluh Asosiasi juga sudah mengadakan rapat melalui Forum Sekjen. 

Dalam rapat didapatkan kesimpulan, yaitu:

Pertama, demand yang tinggi berbanding terbalik dengan ketersediaan pesawat. Hal ini membuat tiket menjadi mahal.

Kedua, terdapat banyak penumpang di bandara transit, seperti Turki dan UEA. Hal ini memengaruhi ketersediaan pesawat yang membuat harga menjadi tinggi. 

Ketiga, ada unsur memanfaatkan demand yang tinggi dari pihak Airlines dan broker tiket. Lalu, kenaikan avtur, dollar, dan airport tax.

"Solusinya yang mungkin ditempuh asosiasi dan penyelenggara yaitu negosiasi dengan airlines bersangkutan, mengadukan ke Kemenhub dan Kemenag. Bahkan ada usulan dan rencana boikot untuk sementara tidak memberangkatkan umrah," kata Arifin.

SHARE