SYARIAH

Heboh di Media Sosial, MUI Nyatakan Spirit Doll Perbuatan Syirik

Novie Fauziah 04/01/2022 20:33 WIB

Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Cholil Nafis mengatakan, bahwasannya menganggap dan memperlakukan boneka sebagai makhluk hidup tidak sepatutnya dilakukan.

Heboh di Media Sosial, MUI Nyatakan Spirit Doll Perbuatan Syirik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Keberadaan spirit doll atau boneka arwah, kini tengah menjadi perbincangan publik. Apalagi, ada beberapa selebriti seperti Ivan Gunawan (Igun) yang mengakui memiliki dan memperlakukannya seperti bayi manusia pada umumnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis mengatakan, bahwasannya menganggap dan memperlakukan boneka sebagai makhluk hidup tidak sepatutnya dilakukan. Apalagi jenis boneka yang saat ini tengah viral, hal itu dapat menimbulkan syirik.

Ditambah boneka itu diyakini terdapat arwah, atau jin yang merasukinya. Apalagi dianggap sebagai pembawa hoki, maka jenis boneka seperti itu dilarang oleh agama serta bisa dianggap menyimpang.

"Karena nanti persepsinya dikaitkan dengan jin, dan makhluk halus. Kita tidak tahu jin itu baik atau buruk. Apalagi sampai menyembahnya, itu syirik," terangnya saat dihubungi MNC portal, Selasa (04/01/22).

Namun pada dasarnya, lanjut dia, memiliki atau hanya sekadar bermain-main tanpa tujuan tertentu itu diperbolehkan. Rasulullah SAW pun pernah melihat boneka di kamar Siti Aisyah.

Kala itu Rasulullah baru saja pulang dari Perang Tabuk. Sesampainya di rumah ia melihat pintu kamar terbuka, dan terdapat boneka di dalamnya. Kemudian Rasulullah bertanya kepada Aisyah 'boneka apa itu? mengapa kuda ada sayapnya?'. Selanjutnya Aisyah menjawab, 'Ini seperti kuda Nabi Sulaiman'.

Reaksi Rasulullah tersenyum, sampai gigi gerahamnya terlihat. Maka para ulama pun memperbolehkan seorang muslim memiliki boneka.

"Artinya para ulama sepakat, main boneka itu boleh yang tidak boleh adalah ketika kita mempersepsikan boneka itu dengan roh, jin, atau meyakini punya kekuatan," ujarnya.

Sementara Kiai Cholil menambahkan, apabila seseorang ingin mencurahkan kasih sayangnya, tidak perlu sampai menganggap dan memperlakukan boneka seperti manusia. Sebab masih banyak yang dapat disayangi, misalnya anak-anak yatim piatu bisa disantuni, khususnya yang memiliki harta berlebih.

"Bagi orang yang punya uang lebih, sekarang ini banyak orang yang terdampak Covid-19. Ingin mencurahkan kasih sayangnya kepada keluarga terdekat, yang belum menikah ya menikah, yang sudah menikah belum punya anak bisa menyayangi anak lain seperti anak yatim piatu," pungkas Kiai Cholil. (TYO)

SHARE