SYARIAH

Irjen Kemenag Minta Kualitas Katering Jamaah Haji Betul-Betul Diperhatikan

Sucipto C 12/04/2023 21:45 WIB

Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) meminta TNI dan Polri memberikan perhatian lebih kepada katering jamaah haji.

Irjen Kemenag Minta Kualitas Katering Jamaah Haji Betul-Betul Diperhatikan. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) meminta TNI dan Polri memberikan perhatian lebih kepada katering jamaah haji. Sebab, katering sangat berdampak kepada kepuasan jamaah.

Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim mengatakan, pada tahun ini, Kemenag menginginkan indeks kepuasan jamaah haji naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berhasil meraih 90,45. Untuk itu, pelayanan terhadap jamaah harus dioptimalkan. 
 
“Saya minta ini menjadi misi kita bersama, menjadi tujuan kita bersama,” ujarnya saat memberikan pembekalan kepada peserta Bimtek Terintegrasi dengan Kemenkes Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Faisal menerangkan, ada sepuluh faktor yang menjadi domain kepuasan jamaah haji. Di antaranya, pelayanan petugas, ibadah, hotel, katering non-Armuzna dan katering Armuzna. 

Selain itu, pelayanan transportasi bus antarkota, transportasi bus sholawat, transportasi bus Armuzna, tenda, dan lain-lainnya (umum). 

"Pertama, pelayanan petugas ini ukuran utama, kalau jamaah melihat muka petugas cemberut, kalau lihat muka petugas tidak bersahabat, di sini jamaah mulai kesal. Berikutnya berimbas ke masalah makan, berimbas lagi ke masalah ibadah dan hotel. Nah ini harus menjadi fokus perhatian kita," ujarnya. 

Menurut Faisal, petugas haji yang diberangkatkan ke Mekkah bertugas melayani jamaah. uuntuk itu, kedisiplinan menjalankan tugas merupakan hal yang paling utama.

"Kita ke sana bukan beribadah haji, tujuan utamanya bukan beribadah haji, tugas kita melayani jamaah. Tidak ada yang meninggalkan pos," ujarnya.

Selain itu, Faisal juga meminta pelayanan katering untuk jamaah haji betul-betul diperhatikan. Jangan sampai ada menu makanan yang sudah basi diberikan kepada para jamaah. 

Untuk memgantisipasi hal itu terjadi, Faisal meminta petugas layanan konsumsi untuk mencicipi terlebih dahulu sebelim diberikan kepada jamaah.

"Saya berharap katering betul-betul bisa dijaga. Ada banyak risiko terkait katering mulai dari basi, menu tidak sesuai standar dan sebagainya," ucapnya.

Tidak hanya itu, Faisal juga meminta kepada petugas haji dari TNI dan Polri untuk memberikan perhatian dan ikut mengawasi pengadaan katering. Sebab, katering sangat rawan disabotase. 

"Saya berharap bantuan daeri bapak-bapak TNI-Polri ini bisa menjadi fokus perhatian. potensi sabotase yang mungkin bisa muncul," katanya.

Persaingan ketat di antara perusahaan-perusahaan katering untuk menjadi penyedia layanan konsumsi jamaah haji Indonesia, kata Faisal, menimbulkan potensi sabotase. 

"Potensi itu sangat mungkin. Perusahaan katering itu ada 150an dan yang dapat kesempatan cuma 60an. Faktor iri dengki itu ada, jadi tolong Bapak/Ibu semua tim katering, petugas katering dan teman-teman TNI Polri mohon bantuannya untuk bisa memberikan atensi lebih. Supaya sabotase itu tidak terjadi. Kita berharap itu tidak terjadi," katanya.

Faisal menambahkan, kepuasan jamaah haji juga tergantung pada layanan transportasi seperti bus antar-kota, bus sholawat, hingga bus Armuzna. Hal ini mencakup ketersediaan bus, ketepatan waktu kedatangan, kelengkapan fasilitas bus (kursi, AC) hingga kemampuan sopir mengemudikan bus. 

"Pelayanan transportasi bus, untuk bus sholawat lewatin hotel tempat jamaah menginap. Kalau ada hotel yang tidak sejalur dengan bus sholawat, kita batalkan," katanya. 

(YNA)

SHARE