SYARIAH

Jelang Pelaksanaan Wukuf di Arafah, Ini Imbauan Panitia untuk Jamaah Haji

Maruf el rumi 18/06/2023 03:04 WIB

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus mematangkan teknis pelaksanaan pelayanan terhadap jamaah haji Indonesia jelang pelaksanaan puncak haji 1444/2023.

Jelang Pelaksanaan Wukuf di Arafah, Ini Imbauan Panitia untuk Jamaah Haji. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus mematangkan teknis pelaksanaan pelayanan terhadap jamaah haji Indonesia jelang pelaksanaan puncak haji 1444/2023. Jamaah haji sudah berada di Arafah mulai tanggal 8 Dzulhijjah 1444 Hijriah atau bertepatan dengan hari Senin, 26 Juni 2023 Masehi. 

Kabid Linjam Harun Al Rasyid mengatakan, pendorongan jamaah mengikuti waktu yang sudah ditetapkan pemerintah Arab Saudi. Di mana untuk jamaah haji Indonesia akan bergerak dari hotel mulai pukul 07.00 WAR sampai pukul 22.00 WAR.

"Waktunya yang menentukan adalah pemerintah Arab Saudi, sehingga kita harapkan bisa berjalan sesuai rencana," kata Harun di Makkah, Jumat (16/6). 

Selama menjalani puncak haji, Harun menekankan beberapa hal apa yang harus dilakukan saat berada di Arafah. Pertama, Harun meminta jamaah haji haus sabar untuk antri ketika ke toilet. Kedua, hemat penggunaan air, karena keterbatasan air di sana.

"Sebab itu, sebelum berangkat, jamaah bisa mandi terlebih dulu di hotel," tambah Harun.   

Dia juga mengingatkan pentingnya jamaah tidak banyak melakukan kegiatan yang sifatnya menguras tenaga sebelum keberangkatan ke Arafah. Jamaah diminta istirahat yang cukup di hotel, melaksanakan ibadah semampunya di sekitar hotel, termasuk untuk salat sehingga pada saat puncak haji bisa melakukan dengan semangat, badan sehat dan menjadi haji mabrur.

Sebelumnya, Ketua PPIH Subhan Cholid menjelaskan, keberangkatan jamaah haji ke Arafah akan dibagi dalam tiga trip. Pertama mulai pukul 07.00-11.00 waktu Arab Saudi (WAS). Kedua, jamaah berangkat pukul 11.00 WAS-15.00 WAS, terakhir keberangkatan mulai 15.00 WAS sampai selesai.

Pergerakan selanjutnya adalah dari Arafah menuju Muzdalifah, setelah jamaah menjalani ibadah wukuf. 

Pada fase ini, sarana transportasi yang digunakan setiap maktab dikurangi menjadi hanya 9 bus. Sehingga, proses penjemputan jemaah diperkirakan akan sampai tujuh hingga delapan putaran.

Dari Muzdalifah, jemaah selanjutnya akan diberangkatkan menuju Mina. Jarak antara Muzdalifah ke Mina, hanya sekitar 2 km. 

Karenanya, untuk menghindari kemacetan, armada yang digunakan kembali dikurangi, menjadi hanya 5 bus per maktab. Ini berakibat pada proses perputaran bus menjadi lebih banyak.

“Untuk pergerakan dari Mina ke Makkah, armada yang digunakan akan kembali menjadi 21 bus per maktab. Jemaah yang mengambil nafar awal akan diberangkatkan pada 12 Dzulhijjah sebelum terbenamnya matahari, sedang yang mengambil nafar tsani diberangkatkan dari Mina pada 13 Zulhijjah,” jelas Subhan.

(TYO)

SHARE