SYARIAH

Kisah Buah Kurma Jadi Makanan Buka Puasa saat Ramadan

Nur Ichsan Yuniarto 31/03/2024 11:36 WIB

Kurma tidak hanya menjadi buah lezat yang disantap untuk berbuka puasa, tetapi juga menjadi simbol penting dari tradisi Ramadan yang kaya akan makna. 

Kurma, Buah manis penuh vitamin dan manfaat yang kerap disajikan ketika berbuka puasa saat Ramadan.

IDXChannel - Siapa yang tak kenal buah kurma? Buah manis penuh vitamin dan manfaat yang kerap diburu untuk sajian berbuka puasa saat bulan Ramadan.

Kurma tidak hanya menjadi buah lezat yang disantap untuk berbuka puasa, tetapi juga menjadi simbol penting dari tradisi Ramadan yang kaya akan makna. 

Telah menjadi tradisi bagi banyak orang selama bertahun-tahun untuk memulai berbuka puasa dengan menyantap kurma. Tradisi ini tidak hanya ditemukan di Indonesia, melainkan di seluruh penjuru dunia.

Namun, bagaimana asal-usul kurma, serta mengapa kurma begitu erat terkait dengan Ramadan? Simak penjelasannya.

Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (31/3/2024). Kurma atau nama latinnya Phoenix dactylifera ini berasal dari pohon kurma yang tumbuh subur di daerah beriklim panas di sepanjang wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Diperkirakan, kurma telah ditanam dan dikonsumsi manusia sejak lebih dari 6.000 tahun yang lalu.

Dalam bahasa Arab, kurma dikenal sebagai "tamr". Budaya Arab kuno, kurma dianggap sebagai makanan pokok yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh para pejuang dan penjelajah.

Kurma telah melintasi zaman dan budaya, menjadi bagian penting dari tradisi Ramadan. Sejarahnya mengakar jauh ke belakang, hingga ke jaman Nabi Muhammad SAW.
 
Sejarah mencatat bahwa kurma adalah salah satu buah pertama yang dibudidayakan oleh manusia. Ribuan tahun yang lalu, di wilayah Mesopotamia kuno (kini bagian dari Irak modern), kurma telah menjadi bagian tak terpisahkan dari diet harian penduduk setempat.

Kemudian, kurma menyebar ke wilayah-wilayah lain di sekitarnya, termasuk ke Mesir, Palestina, dan daerah Arab lainnya.

Terkait dengan Ramadan, peran kurma menjadi semakin penting seiring berjalannya waktu. Tradisi ini bermula dari praktek Rasulullah Muhammad SAW, yang memulai dan mengakhiri puasanya dengan memakan kurma dan air. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW:

"Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma , sebab kurma itu mendatangkan berkah. Namun apabila tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih." (HR. Abu Dawud).

Tidak hanya sebagai makanan untuk berbuka, kurma juga sering dikonsumsi saat sahur, makanan sebelum fajar yang menjadi persiapan untuk puasa seharian.

Kandungan gizi yang tinggi dalam kurma, seperti serat, gula alami, dan berbagai nutrisi lainnya, menjadikannya sumber energi yang sempurna untuk menjaga stamina selama berpuasa.

Dengan sejarahnya yang kaya dan simbolik yang mendalam, kurma telah menjadi lebih dari sekadar makanan dalam tradisi Ramadan.

Dia  adalah pengingat akan kebaikan Allah SWT, sumber energi bagi umat Muslim yang berpuasa, dan simbol kemurahan dalam memberi dan menerima sedekah.
 
Di setiap gigitannya, kurma mengajak kita untuk merenungkan keindahan dan keagungan Ramadan, sambil menikmati manisnya tradisi yang telah berabad-abad berlangsung. Sebuah perjalanan yang memperkuat ikatan spiritual umat Muslim di seluruh dunia.

(Darul Quran)

SHARE