Menag Bakal Cek Langsung dan Data Semua Pondok Pesantren di RI
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengaku bakal melakukan pemeriksaan langsung terhadap pondok pesantren yang ada di Indonesia.
IDXChannel - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengaku bakal melakukan pemeriksaan langsung terhadap pondok pesantren yang ada di Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Nasaruddin menuturkan, akan mulai melakukan pengecekan perdana terhadap pesantren yang ada di Kalimantan.
“Saya mulai nanti sekarang sudah mau jalan, Kalimantan, ke Sulawesi, saya sendiri yang turun tangan insyaallah,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).
Tak hanya mendatangi, Nasaruddin akan memanggil sejumlah pimpinan pondok pesantren. “Kita mulai pendataan dulu. Pendataan dulu, baru sudah ada pendataan, baru kita panggil pimpinan-pimpinan pondok,” ujar dia.
“Iya, secara komprehensif (bangunan harus sesuai standar). Kita sudah hubungi pemerintah setempat untuk membantu kita, kan mereka juga mengeluarkan izin segala macam,” ujar Nasaruddin.
Insiden Ponpes Al Khoziny
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut seluruh jenazah korban ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, telah ditemukan. Total ada 61 jenazah utuh dan tujuh bagian tubuh yang ditemukan.
"Diperkirakan kemarin ada 63 jenazah yang tertimbun dalam reruntuhan bangunan ponpes. Sekarang di area tersebut sudah rata dengan tanah. Sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah di situ," kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan dalam keterangan pers, Selasa (7/10/2025).
Menurut Budi, yang berhasil ditemukan adalah 61 jenazah dalam bentuk utuh, kemudian ada tujuh bagian tubuh. "Dari perkiraan kita 63 (korban tertimbun), dimungkinkan, sekali lagi dimungkinkan, nanti kepastiannya nanti dari DVI, yang tujuh body part itu merupakan milik siapa, atau mungkin berdiri sendiri, atau mungkin lebih dari 63," kata dia.
Dengan demikian, kata Budi, pihaknya meyakini dua jenazah dari 63 korban tertimbun itu merupakan bagian dari tujuh bagian tubuh yang ditemukan.
Di tempat yang sama, Direktur Operasional Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan, sampai 7 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB, pihaknya telah berhasil mengumpulkan 67 pack, dengan delapan bagian tubuh.
(Dhera Arizona)