Mulai 1 Januari 2022, Arab Saudi Izinkan Pengguna Vaksin Sputnik V untuk Haji dan Umrah
Kerajaan Arab Saudi telah memberikan persetujuan untuk masuknya individu atau jamaah yang menggunakan vaksin Sputnik V Rusia mulai 1 Januari 2022.
IDXChannel - Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) mengumumkan bahwa Kerajaan Arab Saudi telah memberikan persetujuan untuk masuknya individu atau jamaah yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik V Rusia mulai 1 Januari 2022.
“Arab Saudi bergabung dengan 101 negara lain yang menyetujui masuknya individu yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik V setelah kerja sama dan diskusi ekstensif antara Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan RDIF, yang didukung oleh Kementerian Investasi negara tersebut,” sebagaimana dilansir di sputnikvaccine.com (6/12/2021).
Pemberian persetujuan vaksin Sputnik V untuk mengunjungi Arab Saudi dan langkah bersama untuk memerangi pandemi menjadi fokus pertemuan antara Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahad Al-Jalajel, Menteri Investasi Arab Saudi Khalid Al-Falih dan CEO RDIF Kirill Dmitriev di Riyadh pada awal November.
Namun, wisatawan asing yang divaksinasi Sputnik tetap wajib dikarantina selama 48 jam dan menjalani tes PCR.
“Keputusan yang dicapai akan memungkinkan umat Islam dari seluruh dunia yang divaksinasi dengan Sputnik V untuk berpartisipasi dalam haji dan umrah ke tempat-tempat paling suci Islam di kota-kota Mekah dan Madinah. Saat memasuki negara itu, orang yang divaksinasi dengan Sputnik V akan diminta untuk dikarantina selama 48 jam dan mengikuti tes PCR,” tulisnya.
Keputusan itu, dinilai akan memungkinkan umat Islam dari seluruh dunia yang divaksinasi dengan Sputnik V untuk berpartisipasi dalam haji dan umrah, ke tempat-tempat paling suci Islam di kota-kota Mekkah dan Madinah
“Arab Saudi membuka perbatasannya untuk vaksinasi Sputnik V, keputusan ini akan memainkan peran penting untuk meningkatkan arus wisatawan dan membangun hubungan bisnis baru antara Rusia dan Arab Saudi, termasuk melalui kegiatan Dewan Ekonomi Rusia-Saudi,” ungkapnya.
RDIF menilai, keputusan ini memisahkan otorisasi vaksin COVID dari sertifikat vaksinasi untuk menghindari diskriminasi vaksin dan mendukung upaya pemerintah dalam membuka kembali perbatasan dengan aman bagi penduduk lokal dan wisatawan.
(IND)