Pembiayaan CIMB Niaga Syariah Capai Rp58,2 Triliun per 30 September 2025
Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencatat total pembiayaan mencapai Rp58,2 triliun per 30 September 2025.
IDXChannel - Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencatat total pembiayaan mencapai Rp58,2 triliun per 30 September 2025.
Meskipun terdapat pergerakan yang moderat secara tahunan, CIMB Niaga Syariah tetap berkomitmen menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Presiden Direktur & CEO CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, DPK tercatat sebesar Rp57,9 triliun, yang mencerminkan loyalitas dan kepercayaan nasabah.
CIMB Niaga Syariah juga secara aktif memperkuat komposisi pendanaannya dengan memperluas sumber dana berbiaya rendah melalui kemitraan strategis berbasis prinsip syariah dan keterlibatan yang mendalam dengan komunitas Islam.
“Dengan keberlanjutan (sustainability) menjadi salah satu prioritas utama kami, hampir 24 persen dari total pembiayaan Bank (atau sekitar Rp54,7 triliun) mendukung transisi yang adil, ekonomi rendah karbon, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dari PBB," ujarnya dalam rilis Kamis (30/10/2025).
Di sisi lain, CIMB Niaga konvensional mencatat laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp6,7 triliun pada sembilan bulan pertama 2025 atau naik sebesar 1,7 persen year-on-year (Y-o-Y), dan menghasilkan earnings per share Rp209,57.
“Kami menyampaikan bahwa CIMB Niaga mencatat pertumbuhan laba positif pada sembilan bulan pertama tahun 2025, didukung oleh peningkatan yang baik pada kredit serta current account and savings account (CASA)," katanya.
Sementara itu, CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,7 persen dan 81,1 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp369,5 triliun per 30 September 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp278,0 triliun (+8,6 persen Y-o-Y), menunjukkan rasio CASA yang baik sebesar 67,9 persen. CASA tumbuh 10,6 persen Y-o-Y menjadi Rp188,8 triliun, sebagai hasil dari upaya Bank untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 4,6 persen Y-o-Y menjadi Rp228,7 triliun, didukung oleh kinerja yang baik di seluruh segmen utama. Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 5,7 persen Y-o-Y, diikuti oleh Perbankan Korporat yang tumbuh 5,4 persen Y-o-Y, dan Perbankan Konsumer yang meningkat 4,3 persen Y-o-Y.
Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) sebesar 18,7 persen Y-o-Y.
(kunthi fahmar sandy)