Populer saat Ramadan, Intip Keunikan Ngabuburit di Berbagai Daerah
Istilah ngabuburit begitu populer Indonesia, khususnya saat Ramadan tiba.
IDXChannel - Istilah ngabuburit begitu populer Indonesia, khususnya saat Ramadan tiba. Pasalnya, sebagian besar umat Islam di Indonesia kerap menunggu waktu berbuka puasa dengan melakukan kegiatan ngabuburit.
Mereka biasanya menghabiskan waktu di sore hari dengan berkeliling membeli takjil, berbagi takjil ataupun jalan-jalan sore. Rupanya, kata ngabuburit berasal dari bahasa sunda lho
Melansir dari website NUOnline, Selasa (28/3/2023) Ketua Lembaga Budaya Sunda (LBS) Universitas Pasundan Hawe Setiawan menjelaskan, istilah ngabuburit berasal dari kata burit yang artinya sore dan merujuk pada kata kerja, yaitu menghabiskan waktu sore dengan melakukan kegiatan.
Dalam Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS) bahwa ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore. Hal ini dikutip dari situs Universitas Pasundan.
Istilah ngabuburit sebenarnya sudah ada sejak islam masuk ke tanah sunda. Namun pada waktu itu kegiatan ngabuburit nya di habiskan dengan bermain permainan tradisional sunda seperti, bebeledugan, yaitu bermain meriam bambu.
Istilah ini menyebar luas dan zaman makin berkembang maka kegiatan ngabuburit disesuaikan dengan adat nya masing-masing atau dihabiskan dengan kegiatan positif sambil menunggu berbuka.
Melansir website Traveloka, berikut berbagai tradisi ngabuburit di Indonesia;
1. Kumbohan
Kumbohan adalah tradisi ngabuburit yang bisa kamu temukan di Lamongan. Menunggu waktu berbuka puasa di sore hari, masyarakat Lamongan akan melakukan Kumbohan atau kegiatan berburu ikan di Sungai Bengawan Solo.
Pada saat sore hari, permukaan air sungai memang akan surut sehingga mempermudah masyarakat untuk menangkap ikan. Tak cuma membunuh waktu saat beribadah puasa, ikan-ikan ini tentu juga bisa dijadikan hidangan lezat untuk berbuka puasa.
2. Balap Perahu Layar
Tradisi ngabuburit selanjutnya bisa dijumpai di kawasan Pantai Kenjeran yang berada di Surabaya. Sembari mengisi waktu luang saat beribadah puasa, masyarakat kerap berkumpul di Pantai Kenjeran untuk melakukan balapan dengan menggunakan perahu layar.
Namun, perahu layar yang dipertandingkan bukanlah perahu layar alsi melainkan perahu layar mini yang dilengkapi berbagai hiasan warna-warni.
3. Bermain Layangan Hias
Jika di Surabaya masyarakat melakukan ngabuburit dengan bermain perahu layar hias, di Majalengka masyarakatnya memiliki tradisi ngabuburit yang sedikit berbeda, yakni dengan menerbangkan layangan hias.
Tradisi ngabuburit yang telah dilakukan turun-temurun ini masih sering kamu temukan bila berkunjung ke Majalengka pada saat bulan Ramadan.
4. Bersantai di Pantai
Indonesia memiliki banyak sekali pantai-pantai indah. Tak jarang pantai-pantai ini kemudian menjadi tempat ngabuburit favorit masyarakat setempat. Sebut saja Pantai Losari yang berada di Makassar. Pada saat Ramadan, banyak masyarakat Makassar menghabiskan waktu dengan ngabuburit di Pantai Losari sembari menikmati pemandangan sore hari di pelataran Masjid Terapung Amirul Mukminin.
Tradisi ngabuburit serupa juga bisa kamu temukan di Tegal dimana masyarakat kerap berkumpul di pinggiran pantai utara memandang indahnya panorama langit sore hari sembari menunggu adzan Magrib dikumandangkan.
5. Tradisi Bleguran
Bleguran adalah kegiatan ngabuburit yang populer di Jakarta pada era tahun 70-an. Menunggu waktu berbuka, anak-anak dan remaja akan mencari bambu untuk dibuat menjadi meriam tradisional dan memainkannya di lapangan atau pekarangan kebun yang luas. Meski tidak menghasilkan ledakan yang berbahaya, suara dari meriam bambu tradisional ini sangatlah besar.
Tradisi ngabuburit ini pun bisa ditemukan di berbagai daerah lainnya di Indonesia. Namun, sayangnya Bleguran termasuk salah satu tradisi ngabuburit di Indonesia yang kini mulai ditinggalkan.
6. Ngabuburit di Pasar Kaget
Bandung terkenal sebagai destinasi wisata kuliner favorit. Memasuki bulan puasa, berbagai pasar kaget banyak bermunculan di Bandung menawarkan ragam kuliner khas Ramadhan yang lezat. Menunggu waktu berbuka, banyak masyarakat yang ngabuburit dengan berburu takjil di berbagai pasar kaget tersebut.
Tak cuma di Bandung, berbagai pasar kaget Ramadhan ini juga populer dan banyak ditemukan di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Disebut 'kaget' sendiri karena pasar-pasar ini muncul hanya pada waktu-waktu tertentu dan rata-rata penjualnya adalah pedagang dadakan.
7. Panjat Tebing
Terdengar menantang, pada saat bulan puasa tiba, masyarakat Madiun akan berkumpul di Stadion Wilis untuk melakukan berbagai aktivitas olahraga untuk ngabuburit. Di antara berbagai kegiatan olahraga tersebut, salah satu yang cukup populer dan favorit adalah kegiatan panjat tebing. Saking populernya, panjang tebing ini kemudian menjadi salah satu tradisi ngabuburit wajib di Madiun setiap tahunnya.
(DES/ Alya Mardiatul)