Sandiaga Uno: Wisata Halal Bukan Berarti Mensyariahkan Tempat Tertentu
Sandiaga mengatakan, wisata halal bukanlah mensyariahkan tempat wisata, tapi justru tambahan layanan bagi wisatawan agar lebih aman dan nyaman.
IDXChannel - Rupanya, ada beberapa masyarakat yang menganggap bahwa wisata halal adalah mensyariahkan tempat wisata. Mengubah citra tempat wisata tersebut secara religius. Padahal, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tidak mengatakan hal demikian.
Sandiaga mengatakan, wisata halal bukanlah mensyariahkan tempat wisata, tapi justru tambahan layanan bagi wisatawan agar lebih aman dan nyaman. Hal itu berpotensi memperluas peluang usaha dan lapangan kerja.
"Pariwisata halal atau pariwisata ramah muslim adalah seperangkat layanan tambahan. Jadi ini perlu digaris bawahi ya guys," kata Sandiaga seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya @sandiuno pada Kamis (16/12/2021).
Sandiaga juga meminta agar masyarakat tidak salah mengartikan hal tersebut. Hal itu bukanlah zonasi, dan bukan kawasan yang disertifikasi, tapi justru perlu adanya tambahan layanan.
"Jadi yang ditunjukkan dan diberikan adalah pengalaman, kebutuhan, dan keinginan," tuturnya.
Kemenparekraf mengembangkan konsep wisata halal dengan 3 layanan tambahan dasar. Pertama, "need to have" ini merupakan suatu keharusan. Need to have ini merupakan layanan makanan halal dan fasilitas untuk mendirikan salat.
"Jadi mushola maupun masjid-masjid yang bisa diakses di tempat atau destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif," paparnya.
Selanjutnya, yang kedua adalah "good to have". Yakni misalnya akan lebih baik jika tempat wisata dihadirkan toilet yang ramah bagi muslim dan muslimah.
Terakhir adalah "nice to have". Jadi, akan lebih baik jika ada fasilitas rekreasi yang ramah dengan keluarga muslim. Sandiaga Uno juga bersama-sama untuk mengajak untuk mengembangkan peta industri halal melalui strategi adaptasi pemulihan pariwisata, inovasi, diversifikasi, dan digitalisasi.
"Sebagai negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia, kita harus gercep memanfaatkan peluang. Jangan sampai kalah dengan negara-negara seperti Korea, Jepang, Taiwan, yang telah menerapkan wisata halal," tukas Sandiaga. (TIA)