Saudi Izinkan Umrah bagi Jamaah Indonesia, Amphuri: Semoga Tak Ada Kebijakan yang Memberatkan
Nantinya calon jamaah umrah yang akan lebih dulu diberangkatkan bagi yang sudah mendaftar dan mengantre sejak awal.
IDXChannel - Bendahara Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Tauhid Hamdi mengapresiasi Kementerian Luar Negeri (Menlu) terkait dengan perizinan kembali bagi calon jamaah umrah Indonesia.
"Kita mengapresiasi sekali kepada menteri luar negeri telah menginisiasi pertemuan dengan pemerintah Saudi Arabia di New York oleh Bu Retno, kemudian ditindaklanjuti oleh Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri Indonesia untuk pelaksanaan umrah kedepannya," katanya saat dihubungi MNC Portal, Senin (11/10/21).
Tauhid menjelaskan, bahwa perizinan ini baru nota diplomat Kedutaan Besar Arab Saudi. Kemudian nantinya akan lebih diperjelas terkait dengan perizinan kembali pelaksanaan umrah bagi calon jamaah dari Indonesia.
Kemudian, nantinya calon jamaah umrah yang akan lebih dulu diberangkatkan bagi yang sudah mendaftar dan mengantre sejak awal.
Lebih lanjut terkait kebijakan lainnya, seperti vaksinasi dan lainnya akan mengikuti standar dan peraturan Kerajaan Arab Saudi. Ia berharap nantinya tidak akan ada yang memberatkan para jamaah.
"Mudah-mudahan tidak ada kebijakan yang memberatkan jamaah umroh. Misalnya vaksin Sinovac sudah dua kali maka tidak perlu diberikan vaksin Pfizer dan tidak perlu adanya karantina lagi untuk jamaah umrah baik di Arab Saudi maupun di Tanah Air," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi telah menyampaikan kabar baik tersebut soal keputusan pemerintah Arab Saudi yang kembali mengizinkan jemaah Indonesia untuk menunaikan ibadah umrah.
Retno menjelaskan, izin umrah diberikan sejalan dengan perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia yang semakin baik.
"Kedutaan telah menerima informasi dari pihak berkompeten di Kerajaan Saudi Arabia perihal pengaturan dimulainya kembali pelaksanaan umrah bagi jamaah umroh Indonesia,” kata Menlu dalam konferensi pers secara virtual beberapa waktu lalu.
(SANDY)
