Strategi Jitu BPKH agar Nilai Manfaat Dana Haji Capai Hasil Optimal
Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander menjamin pihaknya telah melakukan investasi dengan aman.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) agar berhati-hati dalam mengelola uang umat senilai Rp165 triliun. BPKH pun diwanti-wanti agar tidak terjerumus masuk ke dalam saham gorengan seperti yang menjerat PT Jiwasraya (Persero).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander menjamin pihaknya telah melakukan investasi dengan aman. Salah satunya dengan menempatkan dana umat di SBSN dan deposito perbankan syariah di Indonesia.
"Jadi memang kita kalau di perbankan syariah kita dijamin LPS, di surat berharga dijamin negara. Bahkan investasi langsung kami yang 2 persen termasuk salah satunya dari Bank Muamalat itu masih aman," kata Harry dalam acara Hajj Expo 2023 dengan tema “Closer Partnership, Stronger Together in Sustainable Hajj Finance” di Gandaria City Mall, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, dia memastikan investasi yang dilakukan oleh BPKH atas pengelolaan dana haji penuh dengan prinsip kehati-hatian. Sehingga, ia yakin BPKH tidak akan mengulangi kesalahan dan berhati-hati untuk menghindari saham gorengan yang disebutkan Jokowi.
"Sehingga Presiden kasih amanat ke kita untuk menjaga betul pengelola keuangan baik-baik, hati-hati jangan seperti lembaga keuangan yang disebut di awal itu. Supaya jangan sampai mengulangi kesalahan, saham gorengan, (tapi) BPKH prudent sekali," ucapnya.
Terakhir, Harry turut menyampaikan terima kasih atas kerja sama dengan perbankan syariah yang dapat memberikan imbal hasil baik. Sehingga, nilai manfaat dana haji yang tersimpan di BPKH semakin meningkat.
"Kami alhamdulillah walau taruh di perbankan syariah, perbankan syariah memberikan imbal hasil yang sangat baik. Kami terima kasih kepada seluruh perbankan syariah dan seluruh insan yang bekerja di perbankan syariah yang telah bekerja mendedikasikan diri untuk jemaah haji bisa berangkat," tuturnya.
(YNA)